Berita Nganjuk
Pantesan Human Error Sebabkan Kecelakaan Bus Mira vs Innova Selorejo Nganjuk, Berikut Penjelasannya
Pantesan Human Error jadi penyebab Kecelakaan Bus Mira vs Innova Selorejo Nganjuk, Berikut Penjelasannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Telah terungkap penyebab kecelakaan Bus Mira Vs Innova di Selorejo Nganjuk yang menewaskan tiga orang, Senin (9/9/2019) siang
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kecelakaan Maut Bus Mira Vs Innova di Nganjuk Diduga Akibat "Human Error", penyebab kecelakaan Bus Mira Vs Innova di Selorejo Nganjuk itu adalah human error atau kelalaian manusia
Human error atau kelalaian manusia merupakan salah satu dari empat penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti dikutip dari Gridoto dalam artikel 'Alamak! Ternyata Ini Penyebab Terjadinya Kecelakaan di Indonesia'
Faktor tersebut ternyata punya andil besar atas terjadinya berbagai kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Pemicunya bisa karena kondisi fisik dan mental pengendara yang kurang baik, cara berkendara, buruknya kemampuan mengemudi, hingga pengaruh alkohol.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Rifat Sungkar: "Human Error" Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Tertinggi', sebanyak 85 persen kecelakaan di jalan raya terjadi karena kesalahan manusia atau human error.
Duta Keselamatan Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan, Rifat Sungkar,mengungkap bahwa human error sering terjadi pada pengemudi berusia produktif (17-35 tahun).
Kata dia, hal ini pun sebenarnya bisa diminimalisir dengan melakukan perubahan mental bangsa dimulai dari generasi muda dengan usia belia.
Perubahan mental di generasi ini perlu dilakukan karena biasanya pada usia mudalah mereka memiliki mental state tidak mau kalah, cepat emosi dan ingin menjadi yang terbaik di antara teman-temannya.
Lebih dari itu, Rigat mengatakan, kadang anak muda juga sering salah persepsi dari keinginan untuk jadi yang terbaik.
Contohnya di jalan, mereka sering ingin balap-balap karena ini menjadi yang terbaik atau tercepat sampai ke tempat tujuan.
Namun tak jarang, meski kita sudah berkendara dengan baik, risiko kecelakaan pun masih bisa terjadi akibat ulah pengemudi lain.
Itulah yang menjadi alasan mengapa dalam Tata Cara Berlalu Lintas dimuat poin perlunya pengemudi menjaga jarak aman saat berkendara.
Soal menjaga jarak saat berkendara, untungnya beberapa mobil telah dibekali teknologi tersebut.
Misalnya, Collision Mitigation Brake System (CMBS) yang terdapat pada All New Honda Accord.
CMBS merupakan fitur keselamatan kendaraan yang akan memberi peringatan dan melakukan pengereman otomatis secara bertahap bila mendeteksi adanya potensi benturan dengan kendaraan di depan.
Bahkan, bila gaya menyetir mulai terasa tidak baik, fitur drive attention monitor akan memunculkan peringatan di tft meter cluster.
Setidaknya, dengan teknologi keselamatan tersebut, potensi kecelakaan akibat human error dapat diminimalisir.
Sekalipun mobil sudah dibekali teknologi canggih, Anda juga harus memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan.
Sebab, tak sedikit kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kondisi kendaraan yang kurang baik.
Misal, sistem pengereman kurang pakem, kondisi ban aus, hingga karena modifikasi yang tidak sesuai dengan aturan keselamatan.
Keselamatan berkendara tidak hanya ditentukan dari pengemudi dan kendaraannya saja.
Penyebab lain terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kondisi jalan yang tidak memenuhi syarat.
Apalagi bila cuaca dan kondisi alam tidak mendukung. Tentu ini bisa menyebabkan timbulnya kecelakaan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakan di Selorejo, Nganjuk yang melibatkan Kijang Innova vs Bus Mira menjadi perbincangan baru-baru ini
Pada pemeriksaan terbaru kasus kecelakaan yang melibatkan Kijang Innova vs Bus Mira itu, polisi telah menemukan beberapa fakta.
Berdasar data yang ditemukan SURYA.co.id di lapangan, berikut sedereta fakta lengkap tentang kecelakaan tersebut.
1. Kronologi Kecelakaan

Kasatlantas Polres Nganjuk, AKP Hegy Renanta mengatakan Panji merupakan sopir mobil yang terlibat dengan kecelakaan bus Mira bernomor S 7190 US.
Saat kecelakaan ini terjadi Panji mengendari mobilnya menuju arah Surabaya.
Lalu, saat di lokasi mobil yang Panji kendarai hilang kendali.
Mobil Innova itu oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan, lalu menghantam bus Mira dari arah berlawanan.
"Mobil Innova mengalami kerusakan cukup parah dan bus Mira tidak mengalami kerusakan berarti," kata AKP Hegy mendampingi Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta pada SURYA.co.id, Senin.
Pengamatan SURYA.co.id, mobil Toyota Innova itu hancur. Bagian atasnya lepas.
Sementara, bagian depan mobil juga ringsek.
Sejumlah sumber menyebut Panji mengendarai mobil dengan kecelatan tinggi.
Begitu juga dengan kap mobil bagian depan yang penyok.
Hegy menambahkan sopir bus Mira yang ditabrak Mobil Innova itu bernama Tri Sumaryanto (53) warga Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
2. Identitas Korban Kecelakaan
Berikut rincian korban kecelakaan mobil Innova Vs Bus Mira.
- Vico Abdillah (22), Supir Mobil di Video (Tewas)
Di dalam video terlihat sosok pria yang menyetir mobil Toyota Innova tersebut.
Diketahui bahwa sosok tersebut bernama Vico Abdillah, warga Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Vico terlihat mengenakan baju biru di dalam video.
Ia duduk di kursi kemudi sembari menyetir kendaraan.
Setelah ditelusuri, Vico diketahui berstatus mahasiswa di Ponorogo.
Vico dikabarkan menjadi salah satu korban tewas dala kecelakaan maut tersebut.
- Amalia Hestin Mugraheni (17), Wanita Berbaju Kuning (Tewas)

Selain Vico Abdillah, di video juga terlihat wanita berbaju kuning yang duduk di bangku tengah mobil.
Wanita tersebut diketahui bernama Amalia Hestin Mugraheni, warga Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Melalui video yang beredar Amalia sempat bermakeup di kaca spion mobil.
Ia juga tampak ceria ketika temannya merekam tingkahnya.
Amalia turut dikabakan menjad korban jiwa dalam laka maut ini.
- Panji (21), Pria Berbaju Merah (Tewas)
Panji diketahui merupakan mahasiswa asal kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Dalam video berdurasi 44 detik tersebut, Panji merupakan pemuda yang tiduran di bangku paling belakang mobil Innova.
Ia tampak memakai baju merah sembari memainkan ponselnya.
Tak banyak aktifitas yang ia lakukan di bangku paling belakang.
Namun anehnya, ketika kecelakaan terjadi, justru Panjilah yang berada di kursi pengemudi.
Hal ini pun masih menjadi pertanyaan kapan Panji mengambil alih kemudi mobil tersebut.
Sama dengan kedua rekannya, Panji juga diberitakan tewas dalam kecelakaan ini.
- Tohir (22), Diduga Perekam Video (Selamat)
Tohir merupakan warga Desa Subokastowo Kecamatan Tambak Bayan Kabupaten Ponorogo.
Tohir dikabarkan menjadi sosok yang merekam aktifitas teman-temannya di dalam mobil.
Ia sesekalai memperlihatkan wajahnya, tampak ia mengenakan topi kala itu.
Saat video direkam, posisi Tohir berada di bangku sebelah kemudi, di samping RV.
Dalam video tersebut terdengar sosok yang berkata sebagai berikut:
Dalam video terdengar pembicaraan laki-laki itu: iki gaweo cerito gik. Lek aku nabrak-nabrak (Ini buat cerita gik, kalau aku -nanti- nabrak-nabrak)
Kata-kata tersebut diduga diucapkan oleh Tohir.
3. Tohir konsumsi pil koplo
Kecelakaan maut antara Toyota Innova dengan Bus Mira terjadi di Jalan Nganjuk-Madiun, Jawa Timur, Senin (9/9/2019) kemarin.
Toyota Kijang Innova nopol AE 567 SC yang ditumpangi empat orang, tiba-tiba oleng dan menghantam Bus Mira nopol S 7190 US.

Dalam kecelakaan itu, sopir dan dua penumpang tewas di lokasi. Sementara, seorang penumpang bernama Tohir Rohjana (22) mengalami luka ringan.
Belakangan diketahui, Tohir ternyata seorang pengedar pil koplo jenis double L.
Berdasarkan pemeriksaan kepolisian, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo, malam hari sebelum kejadian yang menewaskan tiga temannya itu.
Akibat perbuatannya, Tohir dijerat dengan Pasal 196 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
4. Tersangka Belum Ditetapkan
Sementara itu, AKP Hegy Renata, Kasatlantas Polres Nganjuk mengatakan bahwa pihaknya belum menentukan siapa tersangka dalam peritiwa ini.
Hal ini dikarenakan pihak berwenang masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan ketrangan saksi beserta bukti-bukti.
Meski begitu, AKP Hegy Renata, Kasatlantas Polres Nganjuk menuturkan pengemudi mobil Innova berpotensi menjadi tersangka.
"Tapi dengan melihat olah TKP memang pengemudi Toyota Inova yang potensi bisa menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan itu. Yang pasti silahkan ditunggu saja hasil penyelidikan yang masih kami lakukan," kata AKP Hegy Renata, Kasatlantas Polres Nganjuk, Selasa (10/9/2019).
5. Penyelidikan Akan Berjalan Panjang
Maish dituturkan oleh AKP Hegy Renata, ia mengatakan proses proses penyelidikan kasus kecelakaan tersebut diperkirakan butuh waktu panjang.
Hal ini dikarenakan penangkapan korban selamat, Tohir Rohjana oleh jajaran Polres Ponorogo.
"Khusus untuk korban selamat bisa di konfirmasi ke Polres Ponorogo ya. Mereka yang memprosesnya. Kami hanya akan meminta keterangan korban selamat itu tapi menunggu dari Polres Ponorogo," ucap Hegy.