Peti Mati Artis Dibongkar Para Fansnya hingga Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Penyebabnya Sepele
Peti mati seorang artis tiba-tiba dibongkar oleh para fans fanatiknya tepat saat ia akan dikuburkan, penyebabnya sepele
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Peti mati seorang artis tiba-tiba dibongkar oleh para fans fanatiknya tepat saat ia akan dikuburkan
Penyebabnya sepele, para fans fanatik itu tak percaya dan ingin memastikan kalau yang meninggal dunia adalah sang artis idolanya
Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Tak Percaya Idolanya Meninggal, Para Fans Ini Nekat Bongkar Peti Matinya, Demi Buktikan Hal Ini', momen tak biasa ini terjadi saat seorang artis idola dari Pantai Gading, Afrika, diberitakan meninggal dunia.
Melansir China Press, seorang DJ bernama Arafat (33) asal Pantai Gading diberitakan meninggal karena kecelakaan.

Dia menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami insiden saat perjalanan pentas di sebuah konser besar.
Diberitakan dia meninggal pada Jumat (30/8/2019) malam dan dimakamkan Sabtu.
Namun, saat proses pemakaman tengah berlangsung para fans yang datang justru melakukan aksi nekat karena mereka tak percaya idolanya meninggal.
Demi membuktikan Arafat benar-benar meninggal, mereka merangsek masuk menuju peti mati idola mereka.
Mereka berniat membongkar peti mati tersebut, untuk membuka pakaian idolanya dan memastikan tato yang dimiliki Arafat demi memastikan jenazah tersebut adalah Arafat.
Ribuan penggemarnya berkumpul dan serentak melakukan aksi nekat tersebut.
Seorang penggemar mengatakan, "Kami berharap untuk melihat tubuh idola kami sebelum dikuburkan."
Akibat tindakan anarkis tersebut, polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengusir orang-orang tersebut.

Arafat adalah salah satu musisi paling populer di kawasan Afrika yang berbahasa Prancis, suaranya yang rendah seperti instrumen perkusi dan memainkan lagu hiphop.
Selain itu dia menjadi simbol kehidupan mode dan kemewahan di Afrika.
Kematian Arafat membuat beberapa fansnya sedih, bahkan tak percaya bahwa idola mereka telah meninggal.