Ogah Baca Cerita Horor KKN di Desa Penari? Bisa Jadi Anda Memiliki IQ Tinggi, Ini Analisisnya!
Bagaimana dengan orang-orang yang tak mau tahu atau enggan membaca cerita horor KKN di Desa Penari tersebut?, ini analisisnya!
Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa hasil temuan mereka bukan ingin mengatakan bahwa mengikuti mayoritas, atau dalam kasus ini ikut-ikutan membaca KKN di Desa Penari karena sedang tren, adalah hal yang buruk.
Malah, menurut pemimpin studi Michael Muthukrishna yang mendapat gelar PhD-nya dari departemen psikologi UBC dan kini mengajar di London School of Economics, konformitas atau mengikuti mayoritas bisa jadi hal baik.
"Manusia itu konformis - dan itu adalah sesuatu yang baik untuk evolusi kultural. Dengan menjadi seorang konformis, kita meniru hal-hal yang populer di dunia dan hal-hal itu biasanya baik dan berguna," ujarnya.
Sebagai contoh, mayoritas orang tidak benar-benar mengerti bagaimana kuman bisa menyebabkan penyakit, tetapi mereka tetap cuci tangan setelah buang air karena itu baik untuk kesehatan.
Muthukrishna mengatakan, seluruh dunai kita terdiri dari hal-hal yang kita lakukan karena baik untuk kita, tetapi kita tidak tahu alasannya.
"Kita tidak perlu tahu alasannya, kita hanya perlu tahu bahwa orang lain juga melakukannya," imbuhnya.

Kronologi lengkap
Melansir dari Kompas.com artikel 'Memotret Viral Kisah Horor KKN di Desa Penari..', kisah horor KKN di Desa Penari berawal dari cuitan sebuah akun Twitter @SimpleMan1378523 pada 24 Juni 2019 lalu.
Sang pemilik akun menyebutkan bahwa cerita horor KKN di Desa Penari, ia dapatkan dari cerita rekan ibunya.
Kisah horor KKN di Desa Penari menceritakan kisah sekelompok mahasiswa yang tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Disebutkan bahwa kisah ini terjadi pada tahun 2009 silam.
Namun selama menjalankan KKN, mereka justru mengalami berbagai kejadian mistis.

Akan Diangkat Jadi Sebuah Novel
Setelah viral selama sepekan terakhir, cerita horor KKN di Desa Penari dikabarkan akan diangkat menjadi sebuah novel.
Novel berjudul KKN di Desa Penari akan diterbitkan oleh Penerbit Bukune dan beredar pada September 2019 mendatang.