LAGI! Istri Sewa 2 Algojo untuk Habisi Suami di Siak, Ada 4 Kemiripan dengan Kasus Aulia Kesuma
Lagi! Seorang istri nekat menyuruh algojo untuk membunuh suaminya. Dia adalah SS yang tega menyuruh algojo untuk menghabisi suaminya, Marison Simarema
SURYA.CO.ID - Lagi! Seorang istri nekat menyuruh algojo untuk membunuh suaminya.
Dia adalah SS yang tega menyuruh algojo untuk menghabisi suaminya, Marison Simaremare (47).
Kasus pembunuhan keji di Siak, Riau ini menyerupai kasus Aulia Kesuma yang tega menyewa algojo untuk menghabisi suami dan anak tirinya.
Berikut kesamaan kasus ini dengan kasus Aulia Kesuma.
1. Sama-sama berusia 45 Tahun
Antara Aulia Kesuma dan SS ternyata memiliki usia yang sama, 45 tahun.
Hanya saja, suami SS lebih muda dibandingkan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, suami Aulia Kesuma.
Marison Simaremare berusia 47 tahun, sementara Pupung Sadili 54 tahun.
Aulia Kesuma juga istri kedua dari Pupung Sadili.

2. Suruh 2 Algojo Muda
SS dan Aulia Kesuma sama-sama menyewa dua pembunuh bayaran (algojo) berusia muda.
SS menyewa RM yang berusia 27 tahun dan LH 21 tahun.
Kapolres Siak AKBP Ahmad David mengungkapkan, kedua pembunuh tersebut ditangkap pada Minggu (1/9/2019) di Kecamatan Pusako, Siak.
Setelah dilakukan pengembangan, petugas juga berhasil menangkap isteri korban, SS.
"Jadi SS ini menyuruh dua pelaku, RM dan LH untuk membunuh suaminya," ungkap David dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/9/2019).
Berdasarkan pengakuan kedua eksekutor, kata dia, mereka disuruh oleh isteri korban tanpa imbalan untuk menganiaya korban.
Sebab, SS merasa sakit hati karena sering bertengkar dengan korban atau suaminya itu.
4. Dibunuh dengan Kejam
Korban Pupung Sadili dan Marison sama-sama dibunuh dengan keji.
Pupung Sadili Pradana diberi obat tidur dahulu sebelum dibunuh sang algojo suruhan istrinya.
Setelah itu jasad Pupung dan anaknya dimasukkan mobil lalu dibakar di daerah Sukabumi.

Sementara untuk korban Marison dieksekusi di sebuah rumah yang dijadikan tempat usaha sarang walet di Kampung Mengakapan, Kecamatan Sungai Apit, Siak, Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 00.30 WIB.
Korban dipukul dengan kayu hingga tewas.
Sementara dari keterangan kedua eksekutor, kata dia, mereka mengaku tidak ada diupah oleh SS, karena ada hubungan dekat saja.
"Tersangka RM mengaku dekat dengan SS, karena pernah berpacaran dengan anak perempuannya. Sedangkan LH mengaku abangnya menantu dari SS. Jadi masih kami dalami apakah mereka dibayar atau tidak," jelas Yuda.
4. Alibinya Sama
Ketika mayat Marison ditemukan, SS berpura-pura tak mengetahui kejadian tragis tersebut.
Kapolsek Sungai Apit, Iptu Yuda mengatakan, awalnya istri korban, SS, membuat laporan kejadian perampokan di rumahnya.
Namun, polisi menilai keterangan SS dalam membuat laporan ada yang janggal.
"Dalam laporannya, isteri korban mengatakan saat kejadian rumah kondisi gelap. Akan tetapi, SS mengaku ada tiga orang yang masuk dalam rumahnya yang kondisi gelap. Jadi kita curiga mengapa dia bisa melihat tiga orang pelaku itu," kata Yuda.
Lalu, petugas menginterogasi dua pelaku yang ditangkap sebelumnya dan mengakui perbuatannya yang disuruh oleh SS.
"Setelah kami kembangkan, tersangka SS kami tangkap di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau. Yang bersangkutan mengaku menyuruh dua orang pelaku, RM dan LH untuk membunuh suaminya," sebut Yuda.

Di bagian lain, Aulia Kesuma sempat berpura-pura saat sang suami usai dihabisi orang suruhannya.
Dia berpura-pura mengirimkan pesan WhatsAppp ke suami untuk menanyakan kabarnya.
Aulia juga mengaku tak tahu menahu saat jenazah suaminya ditemukan terbakar di mobil di Sukabumi, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sakit Hati, Istri Sewa Dua Pemuda untuk Bunuh Suaminya"