Berita Surabaya
Begini Tanggapan Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya Soal Pengrusakan Bendera Merah Putih
Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya (IKBPS) buka suara terkait aksi dugaan pengrusakan bendera merah putih dan di buang ke selokan
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya (IKBPS) buka suara terkait aksi dugaan pengrusakan bendera merah putih dan di buang ke selokan.
Menurutnya aparat maupun warga setempat tidak bermaksud mengusir warga Papua dari Surabaya pascainsiden tersebut.
Ketua IKBPS, Piter Frans Rumaseb menegaskan bahwa tindakan pada sore hari ini oleh aparat penegak hukum di asrama mahasiswa Papua jalan Kalasan No. 10, Tambaksari adalah murni tindakan hukum.
Itu untuk mengusut oknum yang diduga melakukan pengerusakan bendera Republik Indonesia.
"Tidak ada pengusiran warga Papua oleh warga Surabaya.
Semata-mata hanya penindakan terhadap pelanggar atau oknum yang melakukan pengerusakan terhadap lambang negara," jelasnya saat ditemui di depan Asrama Mahasiswa Papua, Sabtu (17/8/2019).
Piter mengatakan, langkah yang akan diambil adalah melakukan komunikasi dengan seluruh mahasiswa Papua yang tersebar khususnya di Surabaya.
Hal ini diperlukan, agar mereka tidak menerima informasi yang tidak jelas sumbernya.
"Langkah selanjutnya melakukan komunikasi dengan adik-adik mahasiswa di korwil akan kita beri pengertian bahwa ini bukan pengusiran.
Ini semata-mata penegakan aturan kepada pelanggar yang melakukan pengerusakaan terhadap lambang negara," paparnya.
Piter yang sejak siang berada di depan Asrama,mengaku sudah 22 tahun tinggal di Surabaya.
Ia tidak pernah mengalami tindakan rasis bahkan diskriminasi.
Surabaya aman.
"Seperti tadi, penegakan hukum tidak ada unsur sara diskriminasi siapa yang salah dilakukan penindakan.
Saya sudah 22 tahun tinggal di Surabaya tidak pernah merasakan itu, diskriminasi atau rasis," paparnya.