Tangis Pilu Calon Paskibraka yang Diserobot Anak Pejabat, Sudah Telanjur Ukur Seragam
Tangis pilu calon anggota Paskibraka yang diserobot anak pejabat, sudah telanjur ukur seragam dan sepatu.
Tangis pilu calon anggota Paskibraka
yang posisinya diserobot anak pejabat,
sudah telanjur ukur seragam....
------
SURYA.CO.ID, LABUHAN BATU - Kisah Koko Ardiansyah, pelajar berprestasi asal Labuhan Batu, Sumatera Utara yang menangis setelah gagal masuk menjadi anggota Paskibraka menjadi berita viral.
Kemenpora akhirnya turun tangan untuk memastikan apakah benar bahwa Koko Ardiansyah gagal masuk menjadi anggota Paskibraka karena posisinya diserobot anak pejabat.
• Kisah Haru Perjuangan Anak Sopir Truk Jadi Anggota Paskibraka di Istana Negara, Hidupnya Sederhana
• Kondisi Ria Ricis Setelah Percobaan Bunuh Diri dengan Pisau, Oki Setiana Dewi Minta Tolong Ustaz
Seperti diberitakan, Koko Ardiansyah yang bercita-cita menjadi pasukan pengibar bendera (paskibra) kabupaten pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 harus memupus mimpinya itu.
Pasalnya, Koko Ardiansyah gagal menjadi anggota paskibra lantaran posisinya digantikan oleh seorang anak pejabat.
Tangis pilu yang dialami Koko ini akhirnya terungkap lewat video curhatnya yang menjadi viral di jagat maya.
Seperti yang diunggah ulang oleh akun Facebook Yuni Rusmini pada Selasa (13/8/2019) lalu.
Dalam video singkat tersebut, Siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara ini menceritakan perjuangannya sebelum akhirnya terpilih menjadi anggota paskibra kabupaten.
"Mulai pertama sampai akhir fisik terus. Tahap terakhir terus pengumuman ke sekolah.
Nama saya ada di nomor 29," tuturnya seperti dilansir Facebook Yuni Rusmini.
Koko sempat bergembira saat ia dipanggil untuk mengikuti pengukuran baju dan sepatu yang menandakan mimpinya tinggal selangkah lagi.
Namun, betapa hancur perasaannya saat tahu namanya tiba-tiba hilang dari daftar ketika sudah memasuki tahap karantina.
"Dah ikut pengukuran baju, pengukuran sepatu.
Baru ketika karantina, nama saya nggak keluar," ungkap Koko dengan mata berkaca-kaca.
Dibesarkan sebagai anak yatim yang penuh dengan keterbatasan, Koko ternyata menyimpan harapan besar di balik bergabungnya ia ke seleksi paskibra kabupaten.
Usut punya usut, ia bermaksud mengikuti seleksi paskibra kabupaten agar memuluskan cita-citanya menjadi anggota TNI.
Namun alih-alih mendapat sertifikat, kegagalan ini membuatnya harus menelan kekecewaan besar.
"Ya kecewa sedih semua deh kak.
Karena saya pikirkan dengan ikut itu, saya dapat sertifikatnya, jadi saya pikir untuk mendaftar sebagai anggota TNI jadi gampang.
Jadi karena sekarang gagal, mau bagaimana lagi lah kak, kecewa," ucap Koko.
Dirundung kesedihan, Koko berharap agar ke depannya panitia bisa bersikap lebih adil karena menurutnya mereka menggantikan dirinya dengan orang yang tak pernah mengikuti seleksi sama sekali.
"Ya kalau untuk panitia, kalau bisa yang lebih adil lagi. Kalau memang menggantikan saya, gantikan dengan yang ikut seleksi yang lebih pantas dari saya.
Jangan yang enggak ikut seleksi dimasukkan waktu karantina," pungkasnya.
Belakangan terungkap sosok yang menggantikan posisi Koko Ardiansyah di paskibra kabupaten bukanlah orang biasa.
Lewat wawancaranya yang dilansir YouTube Official iNews (13/8/2019), Koko menduga orang tersebut adalah anak bupati.
"Kemarin belum kenal tapi sekarang sudah, si Doni. Dengar-dengar anak bupati kak," ucap Koko kepada wartawan iNews.
Viralnya curhatan Koko Ardiansyah yang mengaku gagal jadi anggota paskibra kabupaten karena digantikan anak pejabat akhirnya terdengar sampai ke pihak Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Labuhan Batu.
Masih melansir YouTube Official iNews (13/8/2019), Kabid Pemuda Dispora Labuhan Batu, Awaluddin Siagian mengatakan pemilihan anggota paskibra adalah kebijakan dari bupati.
"Untuk bupati sendiri, itu adalah kebijakan untuk pembinaan kedisiplinan dan juga untuk menyalurkan bakat anak tersebut," jelas Awaludin.
Namun, saat ditanya terkait Koko yang dikeluarkan secara sepihak dari tim paskibra kabupaten, ia enggan menjawab.
Sebab Awaluddin mengaku tidak bisa menjawab hal tersebut karena bukan wewenangnya.
"Kalau itu kebijakan dari pimpinan kita, kalau sejauh ini mengenai itu pimpinan yang bisa menjelaskan hal itu," tandasnya. (*)
Kemenpora turun tangan
Kemenpora bergerak cepat menanggapi viralnya pengakuan kecewa anggota Paskibraka, anak yatim berprestasi di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) yang tiba-tiba dicoret dari anggota Paskibra.
Informasi yang beredar, anak yatim ini tidak lolos dan namanya tidak ada di daftar karantina karena digantikan oleh anak pejabat yang masuk tanpa proses seleksi.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI HM Asroorun Ni'am Sholeh mengaku sudah mengetahui viralnya pemberitaan tersebut.
Dia mengatakan bakal segera melakukan klarifikasi untuk mengetahui kebenarannya.
"Malam ini tim kami melakukan investigasi dan proses klarifikasi terkait kasus calon anggota paskibraka kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara," tegas Asrorum Ni'am dalam pesan singkatnya pada Tribunnews.com (jaringan Surya.co.id), Rabu (14/8/2019) tengah malam.
Dia menambahkan timnya juga melakukan komunikasi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga kabupaten Labuhan Batu guna memproleh informasi terkait kasus yang mencuat tersebut.
• VIDEO Pria Hanyutkan Mobil BMW ke Kali Gegerkan Warga & Viral, Padahal Baru Beli Seharga Rp 600 Juta
• Kronologi Mayat Bocah 10 Tahun Ditemukan Tinggal Separo Setelah Diterkam Buaya, Lokasinya Rawan
• Misteri Terbunuhnya Driver Ojek Online di Madiun Belum Terungkap, Istri Korban Dilarikan ke RS Jiwa
• FOTO Istri Ahok BTP, Puput Nastiti Devi Lakoni Baby Shower Beredar, Benarkah Sudah Hamil 7 Bulan?
Artikel ini sebelumnya tayang di Grid.ID berjudul: Kisah Pilu Calon Paskibra yang Gagal Terpilih Diduga karena Diserobot Anak Pejabat, Padahal Sudah Terlanjur Ukur Seragam dan Sepatu