Berita Entertainment
Kondisi Ria Ricis Setelah Percobaan Bunuh Diri dengan Pisau, Oki Setiana Dewi Minta Tolong Ustaz
Kondisi Ria Ricis Setelah Percobaan Bunuh Diri dengan Pisau, Oki Setina Dewi Minta Tolong Ustaz
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kondisi Ria Ricis setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan pisau disampaikan Oki Setiana Dewi melalui kanal YouTube adiknya
Ria Ricis mulanya mengaku jika ia sempat memegang pisau untuk digunakan bunuh diri karena tak kuat dengan hujatan yang diarakah ke dirinya.
Menanggapi hal tersebut, kakaknya, Oki Setiana Dewi lantas tak tinggal diam dan memanggil seorang ustaz untuk memeriksa kondisi psikis Ria Ricis.
Baru-baru ini, Ria Ricis mengunggah video berjudul SAYA PAMIT UNTUK MULAI KEMBALI yang bercerita tentang kehidupan semasa kecilnya hingga sekarang.

Video tersebut dimuali dengan cerita latar belakang keluarganya lalu berlanjut tentang masa-masa sekolah, prestasi hingga kehidupan yang ia jalani saat ini.
Tak hanya bercerita tentang kehidupannya, Ria Ricis juga turut mengungkapkan fakta-fakta kehidupannya saat ini.
Fakta tersebut adalah cerita aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Ria Ricis.
• FOTO Istri Ahok BTP, Puput Nastiti Devi Lakoni Baby Shower Beredar, Benarkah Sudah Hamil 7 Bulan?
• Reaksi Raffi Ahmad Dengar Barbie Kumalasari Akui Dirinya Blasteran, Suami Nagita Sebut Nama Hewan
• Pantas Calon Mertua Sule Nangis di Depannya, Pacar Naomi Zaskia Berikan Barang Spesial di Rumahnya
Hal tersebut ia lakukan lantaran tak kuat menerima hujatan dari waragnet yang ditujukan kepadanya.
Hujuatan waragnet itu bermula ketika dirinya mengunggah video berjudul 'PAMIT' yang lantas menuai pro dan kontra.
Dalam video terbarunya tersebut, Ria Ricis mengaku sudah memegang pisau dan hendak mengarahka ke tubuhnya.
Berikut curhatan Ria Ricis.

"Sampai menangis aku berdiri ke arah cermin, sampai mengambil benda tajam, apalagi tujuannya kalau ga mengakhiri hidupku.
Dengan tangan yang bergemetar dan mata yang semakin bengkak, aku arahkan benda tajam tersebut tubuhku.
Sakit, sampai akhirnya aku sadar dan aku lempar sekencang-kencangnya benda itu, dan aku istigfar sebanyak mungkin sambil mohon ampun.
Astagfirullah Kalau aku ngelakuin itu aku belum tentu mati, mungkin aja nyusahain banyak orang, terutama orang yang aku cintai, yang aku perjuangkan mati-matian selama ini.