Bupati Rijanto Tunggu Restu Megawati untuk Pilkada Blitar 2020, Ini Komentar Djarot Syaiful Hidayat

SURYA.co.id | BLITAR - Bupati Blitar, M Rijanto, masih enggan membicarakan Pilkada Blitar 2020. Bahkan, belum juga ada sinyal untuk mendekati partai apapun, termasuk PDIP yang telah mengusungnya pada pencalonannya 2015 lalu.

"Belum berpikir ke arah sana (Pilkada Blitar 2020). Masih kosentrasi untuk menuntaskan sisa pekerjaan saya di sini," kata Rijanto di sela-sela mendampingi Megawati Soekarno Putri saat berziarah ke Makam Bung Karno Kota Blitar, Senin (5/8/2019) siang.

Kendati demikian, Rijanto menyatakan akan bersedia maju kembali jika sudah mendapat restu Ketua Umum PDIP, Megawati.

"Jika beliau (Megawati) menugaskannya kembali, insyallah saya siap. Doakan ya sehat," ujar pria yang meniti karier mulai dari staf di Pemkab Blitar ini.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar yang juga Wakil Bupati Blitar, Marhaenis Urip Widodo, sepertinya juga malu-malu membicarakan Pilkada Blitar 2020.

"Kalau saya tetap menghormati yang senior (M Rijanto). Namun, berbeda lagi jika saya diperintah Bu Megawati langsung, ya saya akan siap melaksanakan, termasuk akan bertarung dengan siapun," ujar Marhaenis yang juga mendampingi acara ziarah Megawati.

Bagaimana kesiapan Pilkada Blitar 2020 mendatang, Marhaenis mengaku belum ada persiapan khusus buat PDIP.

Namun, partainya terbuka terhadap semua partai yang mau bergabung untuk mengusung calon pada pilkada tahun depan.

"Partai apapun, yang mau berkoalisi dengan PDIP pada pilkada nanti, ya monggo. Kami selalu wellcome. Namun hingga kini belum ada yang serius dan masih berkomunikasi biasa," pungkasnya.

Sementara Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, belum bisa menjelaskannya terkait sosok yang maju Pilkada Blitar 2020.

Menurutnya, Megawati belum memberikan sinyal apapun.

"Kami masih kosentrasi pada Kongres PDIP. Dan targetnya, PDIP harus menang pada pertarungan pilkada serentak nanti," ujar Djarot mantan Wali Kota Blitar (2000-2010) yang datang ke Blitar bersama rombongan Megawati.

(Imam Taufiq)