Inspirasi Usaha
Kain Ecoprint Warga Jambangan Surabaya Ini Jadi Rebutan Turis, Tarik Minat Lewat Jenis Daun Eksotis
Elok Sumilir, warga Jambangan Surabaya membuat kain cetak dari daun yang biasa dikenal dengan kain ecoprint
Penulis: Delya Octovie | Editor: irwan sy
Daun kemudian ditaruh di atas kain dengan posisi tulangnya menempel, diberi plastik, digulung, diikat supaya kain tak bergerak lalu dikukus selama dua jam.
"Setelah dua jam, dingin, dibuka dan diangin-angikan sampai kurang lebih lima hari," jelas Elok.
Elok baru memulai usahanya sejak dua bulan lalu, dan memproduksi hanya ketika ada jadwal tamu mengunjungi kampungnya.
Meski baru dua bulan, karya ecoprint-nya telah dibeli oleh tamu dari berbagai negara, mulai dari Finlandia, Belanda, Jerman, Prancis, Swiss, Turki, Australia, dan masih banyak lagi.
Ia menjual dua jenis, yakni syal dan kain.
Syal dijual Rp 100.000-Rp 150.000, sedangkan kain dijual mulai Rp 400.000 tergantung ukurannya.
"Sekali kunjungan itu saya membuat 30-40 potong, dan selalu habis diborong. Malah banyak yang tidak kebagian," katanya sambil tertawa.
Ia berharap, warga RT-nya bisa memproduksi ecoprint secara masif dan punya galeri sendiri.