Berita Gresik

Korban Kecelakaan Rombongan Rekreasi dari Gresik Sempat Lakukan Ini Sebelum Tragedi Renggut Nyawanya

Masruchah (55) menjadi korban jiwa dalam kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Hutan Baluran, Kabupaten Situbondo

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id/Hanif Manshuri
Suami korban, Khusaini Mustas usai menyalami para takziah yang mayoritas guru di rumah duka Jalan Usman Sadar Gang IV, Desa Karangturi, Kecamatan Gresik, Jumat (5/7/2019). 

SURYA.co.id | GRESIK - Masruchah (55) menjadi korban jiwa dalam kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Hutan Baluran, Kabupaten Situbondo, Kamis (4/7/2019).

Sebelum ikut rekreasi, Masruchah sempat bertemu dengan guru tahfidz bersama cucunya.

Menantu Masruchah, Mauludin (36), yang merupakan ayah kandung dari Madina (7) mengatakan sebelum berangkat rekreasi ke Bali. Madina sempat diajak neneknya untuk bertemu dengan guru tahfidz di Gresik.

"Sempat bertemu dengan guru tahfidz dua hari sebelum berangkat ingin menitipkan cucunya agar hafal Alquran," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Jumat (5/7/2019).

Lanjut Mauludin, dia tidak merasakan firasat apa-apa sebelum kecelakaan maut itu terjadi.

"Puasa kemarin kan umroh sama bapak (Khusaini Mustas) satu bulan. Ya cuman bilang ingin menghadap begitu saja," jelasnya.

Masruchah merupakan pengawas guru TK se-Kecamatan Gresik yang merupakan istri dari Khusaini Mustas mantan Kadispendik Gresik. Korban meninggalkan dua orang anak dan tiga orang cucu.

Suami korban, Khusaini Mustas tampak berusaha tegar menyalami para takziah yang datang kerumah duka.

Karangan bunga berjejer di dalam gang menuju rumah duka di Jalan Usman Sadar gang IV Desa Karangturi, Kecamatan Gresik.

Jenazah tiba di rumah duka pukul 03.00 WIB.

Masruchah sendiri saat kejadian duduk di kursi paling depan bersama cucunya Madina. Hantaman truk yang diduga mengalami rem blong membuat seluruh penumpang seisi bus langsung terlempar ke depan, kondisi yang serba terjepit. Membuatnya langsung melindungi cucunya yang duduk persis disampingnya.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Masrucha sempat menolong cucunya dan berhasil di evakuasi. Diapun langsung pingsan.

"Nanti setelah salat Jumat dimakamkan di pemakaman Tlogopojok," tutupnya.

Masruchah merupakan satu-satunya korban yang tewas dalam kecelakaan karambol di Jalan Pantura Hutan Baluran, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.

Sepuluh korban lainnya mengalami luka ringan adalah Roben (60) warga Simpang Nias 17 RT 03/ RW 07 Desa Randuagung. Sujiati (45) warga jalan Panglima Sudirman 120 RT 01/ RW 03, Desa Sidomoro dan Nur Yati (51) warga Simpang Nias 17 RT 03/RW 07 Desa Randu Agung, Kecamatan Kebomas. Ketiganya mengalami luka ringan.

Kemudian Defitra (34) warga Manyar Kartika 8/18 RT 03 RW 01 Desa Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Muamar Saiful Qathafi (26) warga Pecindilan Sumur 3 RT 04/RW 03 Ds. Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya mengalami luka ringan.

Penumpang lainnya, Siryantoko (61) Warga Keluraham Ngipik, RT 03/ RW 02, Sugi Astuti (55) warga Kelurahan Ngipik RT 03 RW 02. Keduanya mengalami luka ringan pada tangan kanan dan kiri.

Sementara itu, Pengemudi Bus, Anwar Suyono (33), warga Purwoasri RT 04/RW 08 Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, mengalami luka ringan.

Terakhir, kondisi pengemudi Suzuki Ertiga BP 1096 ME, Suwandy Sucioto (39) mengalami luka berat di bagian kepala dan penumpangnya Emi Suwila (32) warga komplek sakura garden II no 2 RT 01 / RW 04 Batam, mengalami luka ringan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved