Berita Blitar

Gang Keminggris, Pusat Belajar Bahasa Inggris dengan Mudah di Kab Blitar, begini Tips - tipsnya

Bagi warga Kabupaten Blitar, yang ingin anaknya berwisata sambil belajar Bahasa Ingris, tak usah jauh-jauh pergi ke luar kota.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
SURYAOnline/imam taufiq
Suasana pembelajaran di Gang Keminggris, Dusun Dawung, Desa Olak-Alen, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. 

SURYA.co.id | BLITAR - Bagi warga Kabupaten Blitar, yang ingin anaknya berwisata sambil belajar Bahasa Ingris, tak usah jauh-jauh pergi ke luar kota. Dusun Dawung, Desa Olak-Alen, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, salah satu alternatifnya.

Sebab, di kampung yang berjarak sekitar 20 km dari Kota Blitar itu, kini ada gang yang diberi nama Keminggris. Di mana, ada sebuah rumah yang dijadikan pusat belajar Bahasa Ingris, buat anak-anak. Bahkan, kini sudah menampung 470 anak-anak dari berbagai daerah. Namanya, Gang Keminggris.

Itu berjarak sekitar 4 km dari Bendungan Lahor. Untuk ke kampung itu, kita harus lewat Desa Ngreco, baru Desa Olak-Alen.

Untuk mencari gang Keminggris, itu tak sulit karena warga yang dilewati, mereka sudah paham karena sudah banyak warga sekitar desa itu, yang menitipkan anaknya, untuk belajar Bahasa Ingris. Terutama di saat musim liburan sekolah seperti saat ini.

Begitu sampai di Desa Olak-Alen, carilah sekolah Madrasah Ibtida'iyah Negeri (MIN). Sebab, di belakang gedung sekolah madrasah itu atau tepatnya di rumah milik Feri Agung Pribadi, adalah tempat kursus kilat Bahasa Ingris.

Agung-panggilannya-- adalah pendiri dan sekaligus pencetus gang Kemiggris. Pria berusia 35 tahun itu, juga sebagai guru bahasa Inggris, selain ada 12 guru lainnya.

Ia adalah lulusan UIN Malang tahun 2008. Sebagai sarjana Bahasa Inggris, ia pulang kampung dan jadi guru mengaji.

Berikutnya, tahun 2015, ia mendirikan semacam lembaga kursus Bahasa Ingris, yang ada di rumahnya.

Awal-awalnya, kebanyakan muridnya hanya anak-anak yang ada di kampungnya. Meski baru dibuka, saat itu muridnya sudah 70 anak.

"Ya, sambil saya menyebarkan brosur, agar dapat murid. Lama kelamaan, sudah dikenal sehingga murid kami terus berdatangan," ujar Agung, ditemui di rumahnya, Rabu (03/07).

"Selama belajar Bahasa Ingris, mereka menginap di sini. Dan, kami siapkan tempat (semacam asrama) dan dapat makan," ujarnya.

Mereka akan belajar selama liburan sekolah. Namun, ada yang cuma seminggu sampai dua minggu. Untuk kelasnya, dibedakan, antara pemula dan yang sudah bisa. Untuk biaya, bagi yang menginap Rp 300.000 per anak selama seminggu. Itu termasuk biaya makannya juga.

Namun, bagi yang tidak menginap, itu lebih murah atau hanya Rp 100.000 selama seminggu. Dan, waktunya belajarnya, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.

Meski hanya belajar singkat, Agung menjamin, anak-anak itu mulai mengenal Bahasa Inggris meski tak mahir.

"Selama belajar singkat itu, baik siswa yang menginap atau tidak, kami wajibkan selalu ngomong dengan temannya menggunakan bahasa Inggris," paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved