NGERI! Detik-detik Pemuda Ini Tikam Balita 1,8 Tahun hingga Tewas agar Berhenti Menangis
Kejadian mengerikan terungkap saat pemuda ini tikam balita 1,8 tahun hingga tewas. Motif & kronologi pembunuhan disebutkan polisi karena emosi sesaat.
Selanjutnya, pelaku bersama istri, anak, dan mertuanya, mendatangi Lasmanah yang sedang berada di acara arisan tetangganya.
Saat sedang berbicara serius di dalam rumah, pelaku tiba-tiba mengamuk di hadapan ibu-ibu tersebut.
"Utang segitu banyaknya saya tidak dan tidak menyuruhnya. Saya bunuh kalian semua dan saya banting anak saya. Begitu kata pelaku," ujar Agus Supriyadi.
Pelaku kemudian menarik anaknya, ZT yang sedang bermain di dekatnya.
Sambil berteriak-teriak, pelaku lantas membanting ZT ke lantai rumah tetangganya.
ZT langsung tidak sadarkan diri.
Warga kemudian membawa ZT ke Puskesmas setempat hingga dirujuk ke RS PKU Muhamadiyah.
Sayang nyawa korban tak tertolong karena luka serius pada bagian kepala.
Korban meninggal dunia pada Minggu (23/6/2019) pagi dan langsung dimakamkan di kampung kelahiran ibundanya di Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan.
Usai membanting anaknya, pria pekerja serabutan tersebut langsung diringkus oleh polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Pelaku langsung kami amankan. Saat ini masih didalami kasusnya".
"Ini adalah kasus kekerasan bapak terhadap anak kandungnya hingga meninggal dunia. Melanggar Pasal 80 ayat 1,3,4 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak," pungkas Agus.
Pelaku dikenal tempramental dan kasar
Aripin (28), warga Desa Kalimaro, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dikenal tempramental dan kasar oleh para tetangganya.
Pria pekerja serabutan tersebut amarahnya memuncak setelah mengetahui istrinya Nofiyanti (26), memiliki hutang Rp 1,8 juta kepada tetangganya.