Sambang Kampung Genteng Candirejo

Warga Genteng Candirejo Bangun IPAL Bawah Tanah yang Ingin Ditiru Korea Utara, ini Tujuannya

Masalahan limbah di sungai rupanya sangat mengganggu warga RT 02 RW 08 Genteng Candirejo, Surabaya.

Penulis: Delya Octovie | Editor: Parmin
surya.co.id/delya octovie
IPAL - Mutiara Alyzza Bilqis menunjukkan hasil air yang sudah diolah menggunakan IPAL bawah tanah Pandora. Air dimanfaatkan warga untuk mencuci motor, air kolam, dan menyiram tanaman. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Permasalahan limbah di sungai rupanya sangat mengganggu warga RT 02 RW 08 Genteng Candirejo, Surabaya.

Mereka menyadari banyaknya limbah hasil rumah tangga, bisa menghasilkan endapan di sungai, membuat sungai harus rutin dikeruk.

Warga lalu membuat inovasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berbeda dari kampung-kampung lain, yakni ditempatkan di bawah tanah.

Tepatnya, di depan balai RW yang kerap dijadikan tempat lalu lalang kendaraan warga.

"Yang punya ide sebenarnya pak Syahri, Ketua RT 02 RW 08 Genteng Candirejo, dan warga. Ingin ada IPAL karena di sini untuk sumber air susah. Kan, ini dulu Tempat Pembuangan Akhir (TPA), jadi airnya keruh," tutur Kegi Febriati, petugas Taman Baca Masyarakat (TBM), Rabu (12/6/2019).

Akhirnya, pada tahun 2012, warga mendapat Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Pegadaian serta dibantu desain oleh mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Joni Hermana.

IPAL bawah tanah ini diberi nama Pandora.

Seluruh limbah rumah tangga selain kotoran manusia, diolah oleh Pandora hingga menjadi air bersih, dan biasa dimanfaatkan warga untuk mencuci motor, air kolam, dan menyiram tanaman.

Sebelum memasuki Pandora, air terlebih dulu melewati resapan biopori untuk penjernihan awal.

Lalu, air masuk ke bak penampung pertama yang berisi ikan lele.

"Lele itu sebagai pendeteksi kandungan bakteri. Kalau sangat bahaya, pasti lelenya mati. Bakteri baik juga ikut mati, air akan keruh," jelas Mutiara Alyzza Bilqis, anggota karang taruna RT 02 RW 08 Genteng Candirejo.

Kemudian, air lanjut ke filter pertama yang berisi sabut kelapa, genteng, ijuk dan kerikil, kemudian melewati kotak berisi sepuluh bakteri anaerob.

Selanjutnya, air masuk ke filter kedua yang isinya sama seperti filter pertama dengan urutan yang berbeda, dan bagian atasnya diberi batu zeolit.

Daya tampung Pandora adalah 6 kubik.

"Warga terbantu sekali dengan adanya IPAL ini, karena tadinya cuci motor, siram-siram, pakai air rumah kan mahal. Sekarang pakai air ini tidak perlu keluar uang," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved