Ekonomi Bisnis

Hampir Didominasi Anak Muda, Usaha Restoran dan Kafe Kuartal I di Jatim Tumbuh 20 Persen

Pertumbuhan usaha restoran dan kafe di Jatim terutama Surabaya di kuartal I tahun 2019 ini tercatat mencapai 20 persen.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
surya/sri handi lestari
Pengusaha kuliner muda, Antony Sadeli (kiri) bersama resto yang baru dikembangkan sebagai cabang baru di Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pertumbuhan usaha restoran dan kafe di Jatim terutama Surabaya di kuartal I tahun 2019 ini tercatat mencapai 20 persen. Hal itu didorong dengan peningkatan jumlah anak muda yang bergelut di usaha kuliner itu.

"Memang awal tahun ini dari sisi kinerja, pertumbuhan penjualan di restoran dan kafe masih stagnan. Namun usaha-usaha kuliner baru mampu tumbuh dengan sekitar 20 persen dan kami prediksi sampai akhir tahun ini," kata Tjahjono, Haryono, Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran (Apkrindo) Jatim, Kamis (13/6/2019).

Dari jumlah yang baru itu, sekitar 40 persen adalah anak muda yang baru mulai usaha kuliner. Baik yang benar-benar dengan brand baru maupun buka cabang dari yang sudah ada di Jakarta atau kota lainnya. Anak muda ini dengan rentang usia 20 tahun - 30 tahun.

Menurut Tjahjono, pengusaha muda ini bahkan bukan berasal dari keluarga kaya yang punya modal besar.

Justru mereka merupakan anak muda biasa yang ingin merintis usaha kuliner dengan mengkreasikan berbagai menu untuk menarik konsumen.

Selain itu, pengusaha muda ini juga membidik segmen yang cukup merata.

Ada yang segmen menengah ke atas dan menengah ke bawah.

Sebagai contoh, dalam semester I/2019, sudah ada kafe dan restoran yang baru mengembangkan usahanya di Surabaya, seperti Saladstop, GIOI, juga Kopi Becak yang baru buka di dalam mal Tunjungan Plaza dengan membidik segmen middle up.

"Sedangkan di segmen menengah ke bawah, misalnya ada Ayam Geprek Kakk!, Bebek Semangat, Bebek Juara, hingga nasi goreng milenial. Mereka merupakan anak muda yang baru memulai usaha kulinernya di Surabaya," ungkap Tjahjono.

Mayoritas restoran dan kafe yang akan buka dan sudah buka ini berada di dalam pusat perbelanjaan.

Pusat perbelanjaan tetap dianggap menarik karena fasilitasnya sudah lengkap.

Bahkan, mayoritas pusat perbelanjaan sudah dilengkapi dengan fasilitas tempat ibadah.

Setelah jalan-jalan, pengunjung bisa menyempatkan diri menyantap kuliner yang ada di mal tersebut.

"Sebagian besar pengunjung restoran atau kafe saat ini sudah mulai banyak yang berasal dari luar Surabaya, yakni, Solo, Semarang, Madiun, dan Banyuwangi. Ini karena sudah ada jalur tol yang memudahkan masyarakat pergi ke satu kota ke kota lainnya," ungkap Tjahjo.

Salah satu pengusaha muda yang hadir membuka usahanya di Surabaya adalah Antony Sadeli dari Jakarta yang membuka cabang Tunjungan Plaza 5 Surabaya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved