Berita Surabaya
Pemilik Rujak Cingur Bu Mella akan Tetap Patok Harga Rp 60.000, Marmila: 'Cita Rasa Sepadan'
Meski sudah viral di media sosial dan banyak dikeluhkan warga, lapak rujak cingur Bu Mella akan tetap mematok harga Rp 60.000
SURYA.co.id | SURABAYA - Meski sudah viral di media sosial dan banyak dikeluhkan warga, lapak rujak cingur Bu Mella akan tetap mematok harga Rp 60.000. Hal ini diungkapkan si pemilik warung Marmila (45) saat ditemui TribunJatim.com (grup surya.co.id) di rumahnya.
Marmila mengaku tak bergeming dengan keluhan tersebut. Ia mengklaim sajian rujak cingur yang dibuatnya sepadan dengan harganya lantaran cita rasa dan banyak porsinya.
"Saya tidak takut. Kenapa takut, kan saya tidak mencuri," kata Marmila, Selasa (11/6/2019).
Marmila menuturkan hari ini ia sengaja tidak berjualan. Ia mengaku kondisi tubuhnya sedang tidak sehat.
• Penjual Rujak Cingur Rp 60 Ribu Jadi Tulang Punggung Keluarga, Biayai Suami Cuci Darah Tiap Pekan
• Pemilik Warung Rujak Cingur Bu Mella Mengaku Dapat Teror, Marmila: Saya Difitnah
• Patok Harga Rujak Cingur Rp 60.000 Per Porsi, Begini Nasib Warung Bu Mella di Wiguna Timur Surabaya

Selama seharian tadi, Marmila merasa kepalanya pusing.
Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tidak berjualan dahulu.
"Hari ini saya tak jualan, kepala saya pusing. Karena kan kemarin saya didatangi banyak orang ya Kapolsek, kelurahan, banyak," katanya seraya memegang kening kepala sisi kanannya.
• Pendaftar Jalur Prestasi PPDB SMA Surabaya Mulai Datangi Sekolah, Pendaftaran Hingga 13 Juni 2019
• Warga Surabaya Bisa Urus Paspor di Pasar Atom Juli Mendatang
• Gus Ipul, Gubernur Khofifah, dan Wagub Emil, Cangkrukan Bareng. Ini yang Diobrolkan
Namun, ia memastikan Rabu (12/6/2019) besok lapak rujaknya akan kembali buka seperti biasa.
"Besok jualan lagi. Siang ya," ujarnya.

Sementara itu, staf Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Abdul Shomad, menuturkan sejak pagi dirinya menemani beberapa Anggota Satpol PP Kecamatan Gunung Anyar yang berjaga di tempat Marmila membuka lapak warung.
Shomad menyebut tidak tampak aktivitas jual beli di lokasi tersebut.
"Kemarin memang masih jualan, tapi sekarang tidak jualan tuh," imbuh Shomad.
Ia mengira si penjual rujak cingur itu tdak lagi berjualan di lokasi tersebut lantaran merasa jera setelah diberikan sosialisasi dan arahan terhadap penjual rujak itu, Senin (10/6/2019) kemarin.

"Kemarin memang Satpol PP dan pihak kelurahan memberikan semacam sosialisasi kepadanya penjualnya, agar tidak jualan lagi di pinggir jalan karena melanggar aturan," katanya.
Menurut Shomad, lapak penjual rujak itu berada di bahu Jalan Raya Wiguna sisi timur dan hanya berjarak 100 meter di sisi utara Kantor Kelurahan Gunung Anyar Tambak, tempatnya bertugas.
"Dia jualan di sana di bawah pohon besar samping pos satpam tapi di sisi seberang sungai, pinggir jalan," ucapnya.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi