Gatot Nurmantyo Komentari Sosok Panglima TNI hingga Menko Polhukam Saat ini, Mahfud MD Disebut-sebut

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo memberikan tanggapannya mengenai pejabat militer dan pensiunan jenderal di lingkaran Jokowi

Youtube
Gatot Nurmantyo Komentari Sosok Panglima TNI hingga Menko Polhukam 

Di sektor internasional, Gatot Nurmantyo menekankan soal global citizen atau penduduk global yang harus diwaspadai.

Gatot Nurmantyo hadir di acara pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

Gatot diberi kesempatan berbicara seusai Prabowo menyampaikan pidato kebangsaannya.

Mengawali pidatonya, Gatot mengungkapkan alasan kenapa dirinya hadir dalam acara tersebut.

Ia mengatakan, Prabowo meminta dirinya hadir melalui telepon untuk berbicara terkait beberapa permasalahan yang tengah dihadapi bangsa ini.

"Saya datang ke sini tidak ada lain karena Merah Putih, negara dan bangsa memanggil, untuk negara dan rakyat Indonesia, atas telepon dari beliau, Pak Prabowo, meminta saya hadir untuk bicara masalah kebangsaan di sini," ujar Gatot Nurmantyo.

Hadir dalam pidato kebangsaan tersebut para petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) antara lain, Fuad bawazier, Dahnil Anzar Simanjuntak, Sudirman Said, Sufmi Dasco Ahmad, Ahmad Riza Patria, Eddy Soeparno dan Priyo Budi Santoso.

Selain itu hadir pula beberapa tokoh nasional antara lain mantan menteri BUMN Dahlan Iskan, mantan menteri koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, mantan ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, mantan wakil menteri Pertahanan (Wamenhan) Syafrie Sjamsoeddin dan mantan wakil gubernur Jawa Tengah Rustriningsih.

Tak lama kemudian, pendapat Gatot Nurmantyo soal anggaran TNI itu akhirnya mendapat tanggapan dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

Untuk menanggapi pendapat Gatot Nurmantyo sebelumnya, Ryamizard mengatakan anggaran pertahanan telah mengalami kenaikan sejak masa Gatot menjadi Panglima TNI pada periode 2015 - 2017.

Dilansir dari Tribunnews (grup Surya.co.id), Ryamizard menegaskan bahwa TNI adalah tentara rakyat untuk itu sudah sewajarnya jika TNI mendahulukan kepentingan rakyat.

"Sudahlah Gatot Nurmantyo, yang sudah, sudah. Dulu anggaran kita Rp 50 sampai Rp 60 (triliun). Sekarang sudah Rp 100 triliun lebih. Apalagi? Mau ngambil uang rakyat? Kita tentara rakyat. Rakyat dulu lah diutamakan.

Masa' kita menomor sepuluhkan rakyat? Pokoknya rakyat terserah. Tidak benar.

Bukan tentara rakyat itu," kata Ryamizard dalam acara Jumpa Awak Media bertajuk "Netralitas TNI" di sebuah restoran di Jakarta Pusat pada Senin (15/4/2019).

Dia menjelaskan bahwa postur anggaran pertahanan dan alutsista TNI memang sudah sewajarnya disesuaikan dengan ancaman yang ada.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved