Kilas Balik
Sosok Untung Pranoto Mantan Preman yang Jadi Kopassus, Kariernya Melesat dengan 17 Kali Naik Pangkat
Sosok Untung Pranoto menjadi legenda yang unik dalam sejarah Kopassus karena latar belakangnya yng dikenal sebagai mantan preman
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Sosok Untung Pranoto menjadi legenda yang unik dalam sejarah Kopassus karena latar belakangnya yng dikenal sebagai mantan preman
Sosok mantan preman terminal ini berhasil membuktikan bahwa dirinya bisa berkarier di TNI, bahkan menjadi bagian dari pasukan baret merah kebanggaan TNI AD
Sosok Letkol Untung Pranoto mantan preman terminal yang jadi prajurit Kopassus itu muncul dalam buku 'Kopassus Untuk Indonesia' di bab 'Pilihan Hidup: Jadi Bajingan atau Tentara'
Awalnya, keseharian Untung adalah nongkrong di terminal bus dengan penampilannya yang garang, memakai kaos singlet, rambut panjang dan sepatunya boots koboi.
Bosan dengan kehidupannya sebagai preman, Untung kemudian ingin mengabdikan diri menjadi tentara dan melamar menjadi anggota TNI.
• Gatot Nurmantyo Komentari Sosok Panglima TNI hingga Menko Polhukam Saat ini, Mahfud MD Disebut-sebut
• Detik-detik Remaja Lakukan Prosesi Wisuda di Rumah Sakit Viral, 2 Hari Kemudian Nasibnya Tragis
• Nikita Mirzani Tiba-tiba Minta Nikahi Vicky Nitinegoro Usai Lahirkan Anak Dipo Latief, Ini Alasannya
• Terungkap Alasan Roger Danuarta Masuk Islam, Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Menenangkan Hatinya

Karena penampilan 'sangar'-nya, tentu saja Untung sempat mendapat penolakan saat pertama kali daftar
Tak patah arang Untung pun mendaftar lagi, kali ini dia datang dengan penampilan rapi, rambut gondrongnya juga dicukur habis.
Pada pendaftaran kedua ini Untung lebih bersungguh-sungguh.
Dalam hatinya Ia berkata, "Kalau saya tidak jadi tentara, saya akan jadi bajingan." Ucapnya dalam hati.
Sebelum datang untuk melamar Dirinya juga meminta restu dari ibunya dan keluarganya.
Alhasil Untung pun lalu diterima menjadi anggota TNI AD dan berpangkat Prada.
Masuk menjadi tentara Untung termasuk satu diantara prajurit yang loyal dan selalu antusias mengerjakan tugas di kesatuannya.

• Potret Mengharukan Bocah Peluk Peti Mati Ibunya Viral di Facebook, Bahkan Tidur di Sampingnya
• Tips Mengendalikan Asam Urat Selama Puasa Ramadhan 2019, Waspadai 4 Jenis Makanan ini
• Tes Kepribadian - Jam Tidur Ternyata Ungkap Sifat Asli Seseorang, Segera Cek Waktu Tidurmu!
• Tips Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan 2019, Ternyata Cukup Baca Beberapa Lembar Saja Setiap Hari
Untung juga terkenal sebagai prajurit yang ulet dan tekun.
Karir Untung Pranoto di kesatuan Angkatan Darat terus menanjak sampai akhirnya terpilih masuk dalam satuan elite TNI, Kopassus.
Meski saat itu gaji menjadi anggota Korps Baret Merah sangat kecil, namun Ia jalani dengan ikhlas dan rasa bangga.
Usai mendapat pekerjaan tetap sebagai Kopassus, Untung kemudian melamar kekasih pujaan hatinya.
Namun, lamaran Untung tak diterima karena calon mertuanya menginginkan mahar yang jumlahnya cukup.
Untung Pranoto muda begitu kaget dan syok mendengar mahar yang diajukan calon mertuanya
Tak ingin lama tenggelam dalam kekecewaan, Untung Pranoto muda lebih memilih untuk fokus mengabdi di Kopassus

• Fakta Lain di Balik Kasus Emak-emak Ditampar Pria Karena Tak Nyalakan Sein, Videonya Viral di FB
• Detik-detik Remaja Lakukan Prosesi Wisuda di Rumah Sakit Viral, 2 Hari Kemudian Nasibnya Tragis
• 5 Artis ini Dulunya Ternyata Anggota TNI/Polri, Bahkan Ada yang Berpangkat Jenderal Bintang Satu
• Terungkap Seleksi Berat Kopassus yang Bikin 3900 Prajurit Tak Lulus, Ada yang Protes & Menembak
Karier Untung dibilang cukup cemerlang dengan 17 kali naik pangkat.
Saat ditanya apa modalnya, ia selalu menjawab "Tuhan sudah berbaik hati".
Saat wawancara untuk buku Kopassus Untuk Indonesia, Untung merupakan perwira berpangkat Letnan Kolonel.
Tugas Untung di Kopassus yakni ikut mendidik para prajurit Kopassus menjadi prajurit yang loyal dan setia kepada NKRI.
Prajurit Kopassus Hadapi Ratusan Pemberontak Fretilin
Sosok prajurit Kopassus yang tak kalah melegenda adalah Pratu Suparlan, yang mengorbankan nyawanya saat menjalankan misi.
Dilansir dari laman kopassus.mil.id, kisah heroik ini terjadi di medan perang, di wilayah Timor Timur, atau sekarang bernama Timor Leste.
Peristiwa yang terjadi pada 9 Januari 1983 ini, menjadikan Pratu Suparlan seorang yang sangat diingat.
Kala itu, ia bersama timnya tengah berpatroli di wilayah Timor Timur.
Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan anggota lainnya berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.
Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang dijuluki Fretilin si 'krebo hutan'.
Seperti membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat oleh gerombolan pengacau.
300 orang Fretilin membawa senjata, disertai senapan serbu, dan pelontar granat.
Maka terjadilah pertempuran sengit antara Kopassus dengan Fretilin.
Jumlah anggota Kopassus yang kalah banyak dari para pengacau itu, membuat mereka kerepotan.
Ditambah lagi, cuaca ekstrem melanda di tengah sengitnya baku tembak.
Dihujani dengan tembakan yang membabibuta, semakin membuat anggota Kopassus semakin terdesak.
Parahnya lagi, mereka sudah terjepit karena di belakangnya terdapat jurang curam.
Sebanyak tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.
Terpaksa Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.
Melihat kondisi medannya, mereka hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.
Sayangnya, kepungan Fretilin yang terus mendesak itu dinilai tak memungkinkan untuk pelarian mereka.
Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.
Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.
Sementara anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.
Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas itu seorang diri.
Ia hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang sudah terkapar tak bernyawa.
Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.
Sehebat apapun tembakan Pratu Suparlan, tak akan mampu menahan ribuan peluru yang menghujaninya.
Tubuhnya pun banyak tertembus timah panas yang ditembakkan para pemberontak.
Saking banyaknya terkena tembakan, membuat Pratu Suparlan tak bisa berdiri tegak.
Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.
Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus menghujaninya dengan tembakan.
Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan yang tak terduga.
Ternyata masih ada satu senjata pamungkas di dalam kantong seragamnya.
Pratu Suparlan merogoh sebuah granat lalu menarik pemicunya dan dengan berani melompat di antara para Fretilin itu, sambil mengucap takbir.
Ledakan granat ini telah memborbardir puluhan Fretilin.
Sebanyak 83 Fretilin menjadi korban, bersama Pratu Suparlan.
Setelah ledakan granat itu, bala bantuan pun datang.
Ratusan Fretilin yang masih tersisa pun berhamburan diserang oleh bala bantuan TNI.
Pasukan bantuan menemukan puluhan prajurit yang gugur dari kedua belah pihak dalam pertempuran tersebut
Diantaranya adalah 7 (tujuh) orang Unit Pratu Suparlan.
Mayat Pratu Suparlan ditemukan tidak utuh tidak utuh lagi
Dari pihak Fretilin kehilangan 83 orang pasukannya, dan sisanya ditangkap hidup-hidup.
• Baru 5 Lembar Baca Alquran, Artis Ini Langsung Mualaf. Begini Kabar Terbaru 12 Artis Hijrah Lainnya
• 5 Artis ini Dulunya Ternyata Anggota TNI/Polri, Bahkan Ada yang Berpangkat Jenderal Bintang Satu
• Insiden Sahur Pertama Baim Wong-Paula Verhoeven, Marah-marah hingga Nekat Masak Sendiri Karena Ini
• Spesifikasi Vivo S1 Pro yang Dirilis April 2019, Hp dengan Pop-up Kamera Selfie Seharga Rp 5 Jutaan