Kilas Balik

Terungkap Seleksi Berat Kopassus yang Bikin 3900 Prajurit Tak Lulus, Ada yang Protes & Menembak

Dalam sejarah Kopassus, kesatuan baret merah TNI AD ini pernah melakukan seleksi ulang hingga membuat 3000 prajuritnya dinyatakan tak lulus

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi: Anggota Kopassus TNI AD meneriakkan yel-yel usai peringatan HUT TNI ke-67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012). 

SURYA.co.id - Dalam sejarah Kopassus, kesatuan baret merah TNI AD ini pernah melakukan seleksi ulang hingga membuat lebih dari 3000 prajuritnya dinyatakan tak lulus.

Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', karya Hendro Subroto, saat itu Kopassus memang tengah melakukan perampingan organisasi besar-besaran, sehingga diadakan seleksi yang berat.

Seleksi yang berat itu membuat prajurit kopassus yang awalnya 6.400 orang, berkurang menjadi 2500 orang. Sehingga ada sekitar 3900 prajurit yang tak lulus.

Dalam bukunya itu, Sintong bercerita betapa beratnya seleksi yang saat itu diadakan di Sukabumi.

Gatot Nurmantyo Bongkar Bukti Kebohongan Rekaman Suara yang Catut Fotonya, Simpel Aja, Katanya

Panglima TNI Deteksi akan Ada Penyerangan Kantor KPU, Marsekal Hadi Tjahjanto Perintahkan ini

Balasan Menohok Menteri Susi Saat Dibilang Jabatannya Akan Ditenggelamkan, Cuma Tulis 2 Kata

Ilustrasi prajurit Kopassus
Ilustrasi prajurit Kopassus (Net)

Gatot Nurmantyo Komentari Sosok Panglima TNI hingga Menko Polhukam Saat ini, Mahfud MD Disebut-sebut

Sosok Untung Pranoto Mantan Preman yang Jadi Kopassus, Kariernya Melesat dengan 17 Kali Naik Pangkat

Cabut Sumpah Serapahnya ke Andre Taulany, Jihan Fahira Akui Tidak Sok Hijrah: Itu Spontanitas

Seleksi itu bertujuan menilai kemampuan fisik, mental, dan kecerdasan para prajurit kopassus.

"Di antara kegiatan latihan itu, harus menyeberangi berbagai jurang untuk latihan fisik dan mental, kurang waktu untuk tidur dan istirahat selama satu minggu, serta membaca peta dan situasi untuk uji kecerdasan," tulis Hendro berdasarkan kesaksian Sintong.

Dalam berbagai seleksi itu, pasukan yang lulus hanya sekitar 2.500 orang.

Mereka yang lulus tentu saja boleh tetap mengenakan baret merah.

Sedangkan, yang tak lulus akan ditempatkan ke dalam kesatuan baret hijau, Kostrad.

Sepak Terjang Pasukan Kostrad TNI AD Padamkan Api Karhutla di Bengkalis
Sepak Terjang Pasukan Kostrad TNI AD Padamkan Api Karhutla di Bengkalis (KOMPAS.com/IDON TANJUNG)

Pergantian baret itu tentu saja menimbulkan protes dari mereka yang harus mengganti baret merah ke hijau.

Satu bentuk protesnya adalah melepaskan sejumlah tembakan.

"Mereka merasa masuk TNI karena ingin menjadi anggota Korps Baret Merah, dan tidak bisa menerima kenyataan harus melepaskan baret merah di samping sudah bersumpah setia untuk menjadi pasukan komando," tulis Hendro yang menirukan kembali kesaksian Sintong.

Sintong pun menilai mereka yang protes melalui pelepasan tembakan memang sudah tak pantas di Kopassus.

Tindakan itu sudah melanggar disiplin militer yang patuh, dan taat pada pimpinan.

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Oleh karena itu, Sintong pun meminta Polisi Militer AD untuk menanganinya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved