Viral Media Sosial
VIDEO Live FB Pria Bakar Kantor Desa & Beri Pesan ke Jokowi Viral di Medsos, Masalah Akta Tanah
Video live facebook seorang pria memberi pesan ke Presiden Jokowi dengan cara membakar kantor Desa di Sulawesi Selatan, viral di media sosial
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Tri Mulyono
SURYA.co.id - Video live facebook seorang pria memberi pesan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan cara membakar kantor Desa Malongi-Longi, Lanrisang, Pinrang, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.
Pria bernama Muhammad Sai alias Lasade (42) itu nekat membakar kantor desa sambil live facebook karena kesal soal pengurusan akta tanah di sana.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Agar Pesan Sampai ke Jokowi, Pelaku Bakar Kantor Desa Sambil "Live" Facebook', tujuan Muhammad Sai membakar kantor desa sambil live facebook untuk memberi pesan ke Presiden Jokowi bahwa ada aparat desa yang tak melayani rakyat
"Selain kesal tak dapat pelayanan yang baik, saya live di Facebook agar pesan banyak aparat kotor di Indonesia sampai ke Presiden Joko Widodo," ungkap Muhammad Sai, di Mapores Pinrang, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2019).
• VIDEO Panglima TNI Temui Siswa SD yang Viral Naik KRL Sendiri, Diajak Lihat Serangkaian Kegiatan TNI
• Detik-detik Sakaratul Maut Bos BUMN Usai Kencani Cewek di Hotel Makassar Terekam CCTV
• Viral Video Napi di Nusakambangan Dipukul dan Diseret Saat Dibawa ke Kapal
• Daftar Artis Lolos dan Gagal ke Senayan serta Nasib Politisi Bintang Mulai Fadli Zon & Faldo Maldini
Dalam video live Facebooknya, Muhammad Sai mengaku pendukung berat Jokowi dan meminta maaf terkait pembakaran yang dia lakukan.
"Pak Jokowi saya pendukung berat Anda. Saya penyandang difabel, saya minta maaf. Inilah kelakukan yang ada di desa. Mereka para aparat hanya mengurus proyek-proyek miliaran tanpa mengurus warganya," ungkap Muhammad Sai.

Bahkan, pelaku juga berniat membakar Kantor Kecamatan Lanrisang.
Namun, rencana itu dicegah oleh warga sekitar dan aparat Kepolisian Resort Kabupaten Pinrang.
Diberitakan sebelumnya, Muhammad Sai (42) membakar Kantor Desa Mallongi-longi, Pinrang, Sulawesi Selatan, dengan menggunakan pelapah pisang yang disiram bensin, karena kesal dengan pengurusan tanah yang berbelit-belit.
Saat kejadian, Sai, juga menyiarkan langsung aksinya pembakaran yang dilakukan melalui akun Facebook pribadinya dengan nama Lagaligo.
Dalam aksi itu, Sai menyiramkan bensin dari jeriken yang ia bawa pada pelapah pisang.
• Luna Maya Dipeluk Pria Tampan saat Syahrini Siapkan Gala Dinner Pernikahannya dengan Reino Barack
• Curhat & Harapan Vanessa Angel Jelang Ramadhan 1440 H, Pantas Bilang Bunuh aja Aku usai Sidang
• Hotman Paris Hingga Raffi Ahmad Hadiri Resepsi Syahrini & Reino Barack, Hotman Sebut tentang Selir
• Hotman Paris Curhat Soal Rasa Takut di Resepsi Syahrini Reino Barack, Gara-gara Instagram Lagi
Di ruangan kepala desa, dia lalu menyalakan api dan membakar kantor desa tersebut.
Sai menuturkan ia harus bolak-balik dari Palu, Sulawesi Tengah, ke Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan hanya untuk mengurus AJB yang belum juga diterbitkan oleh Kepala Desa Mallongi-longi.
Pada Februari 2019, Sai mengaku menjual tanah warisan di dua lokasi berupa tanah sawah seluas 34 hektar dan tanah kering seluas 18 hektar senilai Rp 200 juta.
"Saya sudah bayar AJB dengan nilai Rp 5 juta. Namun baru AJB sawah yang selesai. Saya dipermainkan sama kepala desa, mungkin masih dendam gara-gara dia curiga saya tidak mendukungnya pada pilkades kemarin,” terang Sai.
Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Darma Negara menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Pihaknya kini tengah meminta keterangan Muhammad Sai selaku pelaku pembakaran kantor desa.
“Olah TKP kita sudah lakukan, dan memeriksa saksi-saksi serta pelaku. Beberapa barang bukti seperti seng bekas, kayu parang, dan HP pelaku juga telah kita amankan,” jelas Darma.
• Pengalaman Jenderal TNI Pernah Saling Todong Senjata dengan Pengawal PM Israel Saat Kawal Soeharto
• Bunuh Diri Tapi Gak Mati, ini Detik-detik Pria Loncat Dari PGC Cirebon & Selamat Usai Hantam Mobil
• Respons Alay Anak Bungsu Jokowi Saat Promosi Bisnisnya Dikritik, Kaesang Pangarep Tulis 3 Kata
• Tes Kepribadian - 5 Bentuk Hidung ini Punya Karakter Masing-masing, yang Mana Bentuk Hidungmu?
CPNS Kirim Surat ke Jokowi Usai Dinyatakan Gugur
Seorang peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Madiun mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo setelah panitia seleksi menyatakan bahwa dirinya tidak memenuhi syarat alias gugur dalam pemberkasan.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Tak Terima Dinyatakan Gugur, CPNS Kirim Surat ke Presiden Jokowi', peserta CPNS asal "Kota Brem" berinisial WD itu tidak terima karena sebelumnya telah dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB).
WD pun memutuskan mengirimkan surat keberatan ke Sekda Kabupaten Madiun dengan tembusan ke Bupati Madiun, Gubernur Jatim, Komisi ASN, Menpan RB, hingga Presiden Joko Widodo.
"Surat keberatan itu saya kirim Rabu (20/2/2019) yang saya tujukan ke Sekda Kabupaten Madiun dengan tembusan Bupati, Gubernur Jatim, Mendagri, Menpan-RB, Komisi ASN, hingga Presiden RI," kata WD saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/2/2019).
Alumnus Universitas Negeri Surabaya ini merasa keberatan lantaran sejak awal Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Madiun tidak menginformasikan terkait kekurangan persyaratan akreditasi selama proses pemberkasan.
Persoalan itu baru diketahui setelah dirinya bersama sembilan CPNS dinyatakan gugur karena masalah akreditasi program studi.
WD mengaku ingin mencari keadilan terkait keputusan panitia seleksi CPNS Kabupaten Madiun.
Baginya, persoalan itu tidak akan terjadi apabila BKD Kabupaten Madiun memberikan informasi sejak seleksi administrasi.
"Saya ingin mencari keadilan. Kenapa dari awal BKD tidak memberitahukan tentang apa yang harus saya lengkapi terkait akreditasi saya, padahal di awal juga sudah ada seleksi administrasi. Di tahap itu saya dinyatakan lulus. Untuk itu, saya berpikir berarti tidak ada masalah dengan akreditasi saya," kata WD.
Bahkan, sebelum dia bersurat, pihak universitas sudah mencoba memberikan klarifikasi kepada BKD Kabupaten Madiun. Namun, pertemuan antara pihak kampus dan BKD tidak menemukan titik temu.
"Saat itu ada pertemuan BKD dengan utusan Rektor Unesa, tetapi tidak ada titik temu. Surat keberatan itu saya buat setelah berkoordinasi dengan biro hukum universitas," kata WD.
Dia menambahkan, saat pengumuman kelulusan integrasi SKD dan SKB, dia dinyatakan lulus. Untuk itu, dia harus mengikuti seleksi tahap pemberkasan.
• Gadis ini Terjun Bebas dari Gedung Setinggi 30 Meter Demi Selfie Sempurna, Hal Ajaib Terjadi
• Video Pernikahan Terinspirasi Dari Trailer Avengers: Endgame Viral, Lihat Adegan yang Diperagakan
• VIDEO Detik-detik 350 Warga Diruqyah Karena Diserang Penyakit Aneh, Kadis Kesehatan Ungkap Gejalanya
• VIDEO Detik-detik Pria Gagal Bunuh Diri dari Lantai 3 PGC usai Hantam Mobil, Alasannya Bikin Geger
• Gadis Usia 7 Tahun Terkunci di Kamar Mandi Selama 4 Hari, Caranya Bertahan Hidup Bikin Ibunya Sedih
Saat penyerahan berkas, petugas verifikasi menyampaikan bahwa ada kekurangan berkas sehingga pihak panitia akan menghubungi.
Tak disangka, panitia memberikan pengumuman dirinya tidak memenuhi syarat karena masalah akreditasi.
Padahal, sejak awal tidak ada pemberitahuan mengenai berkas yang harus dilengkapi terkait akreditasi.
Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan tidak mempermasalahkan jika CPNS yang diyatakan gugur bersurat hingga ke Presiden.
Pasalnya, sebelum diumumkan, dia sudah menanyakan BKD selaku panitia seleksi CPNS sesuai tidaknya keputusan tersebut.
"Saya sudah tanya BKD apakah sudah yakin betul. Kalau sudah yakin, tidak apa-apa. Hal terpenting panitia harus yakin keputusan itu betul," kata Ahmad saat ditemui di pendopo Graha Muda Kabupaten Madiun, Jumat.
Baca: Ini Tanggapan Korban Pemukulan Oknum Pilot Lion Air usai Melapor ke Polrestabes Surabaya
Baca: Bukan Resepsi, Syahrini Gelar Private Dinner bareng Luna Maya dan Ayu Dewi: Semua Diundang
Baca: Jadwal Pencairan THR 2019 dan Gaji ke-13 PNS/ASN dan TNI/Polri menurut Menkeu RI