Viral Media Sosial
VIDEO Kronologi Caleg Blokade Jalan Desa Pakai Batu & Tanah, Polisi: Mungkin Gak Banyak yang Nyoblos
Video kronologi calon legislatif (caleg) menutup akses jalan dua Desa di NTT karena diduga gagal meraih suara saat Pemilu 2019, ada di artikel ini
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Tri Mulyono
Akibat kejadian ini, pihak kepolisian ikut turun tangan.
Setelah situasi kembali kondusif, polisi masih tetap berjaga.
“Anggota polres masih melakukan pejagaan dan patroli dialogis di kedua keluraham memastikan kejadian tidak berkembang,” Kapolres Tidore Kepulauan AKBP Doly Heriyadi, dikutip dari Kompas.
Selain mengeluarkan karpet dari dalam masjid, sempat terjadi bentrokan juga di antara warga.
Bentrokan itu terjadi antara warga Kelurahan Tomalou dengan kelurahan tempat asal AH, Kelurahan Gurabati.
Akibatnya, sempat terjadi saling lempar batu di antara mereka.
Tak lama kemudian, caleg tersebut memberi klarifikasi mengenai kasus tersebut.
Dalam pengakuannya, caleg berinisial AH itu membenarkan bahwa dirinya memang telah menjanjikan sejumlah sajadah untuk perlengkapan masjid yang sudah ia sepakati dengan lurah setempat.
Namun, hasil yang didapat caleg AH tak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan oleh lurah kepadanya.
Caleg AH juga sempat mempertanyakan hasil pemilihan yang tak memenangkan dirinya di wilayah tersebut.
Video klarifikasi itu kemudian juga viral di medsos dan diunggah oleh sebuah akun gosip, Minggu (21/4/2019).
"Jadi tanggal 17 April, pemilih di Tomolou, satu pun tak boleh ke orang lain. Semuanya harus ke pak AH. Ternyata kemarin tanggal 17 itu warna-warni. Sehingga saya patut mempertanyakan itu.
Satu, saya sudah menjanjikan sajadah di lantai dua masjid, itu akan saya pasang dan bersepakat dengan lurah Tomolou serta jamaah masjid dengan catatan apa yang disampaikan pak lurah itu terwujud. Bahwa tanggal 17, saya menang," ucap caleg berinisial AH.
Dalam klarifikasinya pula, caleg AH mengatakan jika ia meminta untuk beberapa caleg yang namanya turut dipilih oleh warga, agar ikut membantu sajadah di masjid Tomolou.
Caleg AH juga menambahkan, atas perkataannya tersebut, beberapa warga menjadi tersinggung dan melakukan aksi pembakaran sajadah tersebut.
"Dengan demikian, saya berharap bahwa warga Tomolou yang memilih selain saya, untuk mengimbau agar mereka juga ikut membantu sajadah di lantai dua masjid. Kata-kata ini membuat mereka tersinggung. Di sini saya bertanya, 'di mana letak salah saya?'," jelas caleg AH.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Kalah Pileg, Seorang Caleg di NTT Tutup Jalan Desa"