Kronologi & Penyebab Oknum Polisi Berpangkat Perwira Tabrak 3 Mahasiswa Hingga Meninggal Dunia

Kronologi & Penyebab Oknum Polisi Berpangkat Perwira Tabrak 3 Mahasiswa Hingga Meninggal Dunia

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
TribunPekanbaru.com
Korban tabrakan maut yang melibatkan oknum polisi di Palangka Raya. 

SURYA.co.id – Tiga mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) dikabarkan meninggal setelah ditabrak oleh seorang oknum polisi di Palangka Raya.

Terdapat lima korban tabrakan oleh oknum tersebut, namun dua diantaranya berhasil selamat dari kecelakaan maut itu.

Dua diantara korban meninggal dinyatakan tewas di lokasi kejadian, sedangkan salah seorang lainnya dinyatakan tewas setelah mendapatkan perawatan di RSUD Doris Silvanus, Senin (22/4/2019).

Kelima mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR).

Berikut identitas, kronologi hingga penyebab Kecelakaan maut yang terjadi di Palangka Raya dilansir dari TribunPekanbaru.com dengan artikel berjudul DETIK-detik oknum Perwira Polisi Menabrak 3 Mahasiswa asal Sumut, Ini Kronologi hingga Identitasnya.

1.       Identitas Korban

Korban meninggal di lokasi kejadian adalah Syahril Malau (22) yang tinggal di jalan pangeran Samudera I.

Satu lagi adalah Rikson Pangaribuan (21) yang tinggal di Jalan B Kotien Palangka Raya.

Sedangkan korban yang sempat di rawat di rumah sakit yakni Lamtio Simatupang.

Dikabarkan dokter rumah sakit, Lamtio Simatupang menghembuskan napas terakhirnya pada Senin sekitar pukil 22.27 WIB dan merupakan mahasiswa asal Sumatera Utara.

"Menurut dokter, rekan kami Lamtio Simatupang menghembuskan napas terakhirnya pada hari Senin sekitar pukul 22.27 WIB," ungkap teman Lamtio, Kevin seperti dilansir dari media lokal Palangka Raya.

Sedangkan dua korban selamat adalah Yogi Sidabutarbutar (22) yang juga merupakan saksi kejadian dan Apriani Ningsih Simarmata (21) yang kini masih dirawat di rumah sakit akibat luka serius.

2.       Kronologi menurut Saksi Yogi Sidabutarbutar

Kondisi kendaraan pasca tabrakan yang melibatkan oknum polisi.
Kondisi kendaraan pasca tabrakan yang melibatkan oknum polisi. (TribunPontianak.com)

Kepada pihak kepolisian Yogi mengatakan bahwa yang menabrak mereka adalah seorang polisi, namun ia, lupa mengenai pangkat polisi tersebut.

"Iya yang keluar dari mobil itu adalah seorang polisi dan saya lupa dia berpangkat apa," katanya di salah satu rumah sakit di Palangka Raya, Senin(22/4/2019).

Kejadian bermula saat Yogi dan pacarnya, Lamtio serta tiga orang rekannya berada di Jalan Yos Sudarso pada Minggu (21/4/2019), sekitar pukul 23.00 WIB.

Kala itu mereka tengah mengobrol di pinggir jalan dekat sebuah mini market swasta.

Namun ditengah obrolan mereka muncul sebuah mobil dengan bak terbuka berwarna hitam muncul dengan kecepatan tinggi.

Mobil muncul dari arah jalan Yos Sudarso menuju Bundaran Besar.

Namun, tiba-tiba mobil bak terbuka itu oleng ke arah kiri jalan dan menabrak kelima mahasiswa tersebut.

Beruntung, Yogi berhasil menghindari tabrakan maut itu, namun nasib naas harus dialami keempat rekannya.

"Setelah menabrak mereka, saya melihat teman-teman saya sudah tergeletak, dan pengemudi mobil itu keluar dengan menggunakan pakaian seragam polisi," ungkap yogi.

"Saya pun bersama beberapa warga setempat membawa rekan kami yang terluka ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan," tambah Yogi.

Teman Lamtio, Kevin juga berharap pelaku penabrakan yang menewaskan ketiga rekannya tersebut diproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku.

"Kami sebagai rekannya tetap akan coba kawal perkara ini, agar proses hukumnya sesuai aturan yang berlaku," tegas Kevin.

3.       Kasus Masih Dalam Proses Penyelidikan

Pihak kepolisian melakukan penyelidikan dengan mendatangi tempat kejadian perkara.
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan dengan mendatangi tempat kejadian perkara. (TribunPekanbaru.com)

Kapolres palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan bahwa peristiwa tersebut masih diselidiki pihak kepolisisan.

"Kecelakaan yang terjadi di Jalan Yos Sudarso masih dilakukan penyelidikan," kata Timbul 

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan olah kejadian perkara.

Pihaknya meminta keterangan saksi yang berjumlah empat orang terkait kajadian tabrakan yang menewaskan tiga mahasiswa tersebut.

"Selain olah TKP yang kita lakukan, kami juga sudah memintai keterangan empat orang saksi mata yang diduga mengetahui peristiwa tersebut," ujar Timbul.

Secara terpisah Kabid Humas Polda Kalimantan tengah Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan bahwa pihak kepolisian akan tetap memproses oknum polisi yang terlibat sesuai hukum.

"Sekarang ini tahap pemeriksaan terhadap yang bersangkutan di Polres Palangka Raya," jelas Hendra di Mapolda Kalteng, Selasa (23/4/2019)

Selain itu jabatan oknum polisi tersebut juga dihentikan untuk sementara.

Jabatan oknum polisi terkait akan diambil alih oleh Wakapolres dan Kapolres setempat.

"Hal itu sebagai upaya memberikan kepada yang bersangkutan agar fokus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu," lanjut Hendra.

4.       Penyebab Kecelakaan: Kelelahan Akibat Pemilu 2019

Kejadian tabrakan naas tersebut diduga dikarenakan faktor kelelahan.

Oknum polisi yang diketahui memiliki jabatan perwira polres Palangka Raya itu diketahui turut membantu memantau pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019.

Ia bertugas berkeliling dan memantau kegiatan terkait Pemilu dan Pilpres 2019

Hendra juga mengatakan bahwa oknum terkait merasa memiliki tanggungjawab yang besar sehingga melalaikan kondisi fisiknya dengan tidak beristirahat dengan cukup.

Sehingga pelaku mengalami penurunan dalam kondisi fisik dan psikologi yangberujung kecelakaan.

"Rangkaian pengamanan Pemilu  2019 yang terdiri dari presiden/wakil presiden, dan legislatif itu sangat melelahkan dan menyita perhatian, baik fisik maupun psikologi oleh pihak pengamanan dan petugas," jelas Hendra.

Seluruh aparat kepolisian di Provinsi Kalimantan Tengah turut merasakan kesedihan atas meninggalnya tiga mahasiswa korban kecelakaan tersebut.

"Kapolres Palangka Raya juga turut memberikan bantuan dan penanganan sejak awal Kepada para korban, baik yang meninggal dan masih di rawat di rumah sakit," kata Hendra.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved