Maya Dalam Koper
Penantian Terakhir Guru Honorer pada Seseorang Terungkap di Instagram : Kamu yang Aku Tunggu
Nasib naas yang dialami Guru Honorer Kediri, Budi Hartanto menyisakan rasa pilu pada keluarga dan teman-teman dekatnya.
"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga," kata AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).
Sedangkan sosok korban juga dikenal sebagai pria yang berperilaku seperti perempuan atau gemulai.
Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.
"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orang tua," kata Surahmat.
Dikutip dari SURYA.co.id, menurut petugas kebersihan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Saksono Buntaran mengatakan sempat diminta tolong mengangkat koper berisi mayat dari ambulans ke kamar jenazah saat tiba di RSUD Mardi Waluyo.
Sesampai di kamar jenazah, mayat tersebut dikeluarkan dari dalam koper.
Dia sempat menyaksikan bagian tubuh mayat itu.
Menurutnya, kondisi mayat masih segar. Dia memperkirakan mayat itu seorang laki-laki masih muda.
Tubuhnya kecil dan berkulit kuning.
"Posisi tubuhnya meringkuk, lalu ditarik untuk diluruskan. Tapi saya tidak melihat kepalanya," katanya kepada Tribunjatim.com.
Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka.
Menurutnya, luka di siku lengan kanan mayat itu mirip seperti terkena bacokan. "Lukanya menganga seperti bekas sayatan," ujarnya.
Polisi buru orang terakhir bersama Budi
Kabar terbaru dari aparat kepolisian yang mencari pembunuh Guru Honorer di Kediri. Diduga pembunuhan tersebut karena motif asmara.
Guru Honorer, Budi Hartanto (21) ditemukan tewas dalam koper dalam kondisi tragis di bawah jembatan pinggir sungai di Blitar beberapa hari lalu.
Setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan, kini, polisi mencari orang terakhir yang bersama Guru Honorer tersebut.
Siapakah dia? Ini penjelasan polisi mengenai siapa pembunuh sadis Guru Honorer itu.