Mancanegara

200 Mayat Bermunculan Saat Gletser Gunung Everest Mencair

Sekitar 200 mayat di Gunung Everest yang sebelumnya terjebak di gletser bermunculan ketika gunung es tertinggi itu di mencair, Jumat (22/3/2019).

Editor: Iksan Fauzi
AFP Photo/Robeto Schmidt
Ilustrasi. Sejumlah orang melihat kondisi setelah bencana longsoran salju di base camp Gunung Everest yang dipicu oleh gempa. (AFP Photo/Robeto Schmidt). 200 Mayat di Gunung Everest Bermunculan ketika Gletser Gunung Tertinggi di Dunia Itu Mencair 

"Tangan dan kaki mayat telah muncul di base camp juga dalam beberapa tahun terakhir," kata seorang pejabat organisasi non-pemerintah yang aktif di wilayah tersebut.

"Kami telah memperhatikan bahwa level es di dan sekitar base camp telah turun.

Itulah sebabnya mayat-mayat itu bermunculan, keluar dari es."

Gletser di Everest disebutkan telah menipis.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat.

Sebuah studi pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa kolam di Gletser Khumbu yang harus diseberangi pendaki untuk mencapai puncak kini meluas.

Juga mulai bergabung dengan kolam-kolam yang tadinya membeku.

Pada 2016 kolam di Gletser Khumbu telah mencapai tingkat yang berbahaya.

Kolam itu mulai mencair dan mulai bahaya jika diinjak.

Tim peneliti lain, termasuk anggota dari Universitas Leeds dan Aberystwyth di Inggris, tahun lalu mengebor Gletser Khumbu.

Mereka menemukan suhu es lebih hangat dari yang diperkirakan.

Es mencatat suhu minimum hanya -3,3C, dengan es paling dingin pun menjadi 2C lebih hangat daripada suhu udara tahunan rata-rata.

Namun, tidak semua mayat yang muncul dari bawah es adalah karena krisis glasial yang cepat.

Beberapa dari mereka juga muncul karena pergerakan Gletser Khumbu.

"Karena pergerakan Gletser Khumbu, kami dapat melihat mayat dari waktu ke waktu," kata Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.

"Tapi kebanyakan pendaki siap secara mental untuk menemukan pemandangan seperti itu."

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved