Kilas Balik

Momen Menegangkan Kapal Selam TNI AL Menghadapi 3 Kapal Perang Australia, Sudah Siap Posisi Tempur

Momen menegangkan antara Indonesia dan Australia sempat terjadi saat Kapal selam TNI AL Tipe U-209 berhadapan dengan tiga kapal perang Australia

surya/pipit
Ilustrasi: Kapal selam Ardadedali 404 disambut hangat di Koarmatim Ujung Surabaya. 

Pakistan dan India adalah sahabat dekat Indonesia, apalagi pemimpin kedua negara saat itu Jawaharlal Nehru dan Mohammad Ali Bogra beserta Soekarno dan Ali Sastroamidjojo ikut mempelopori terbentuknya Konferensi Asia-Afrika (KAA).

Soekarno bertekad mengakhiri peperangan antar anggota KAA itu

Soekarno bersama para pemimpin negara-negara di dunia saat Konferensi Asia Afrika 1954 di Bandung.
Soekarno bersama para pemimpin negara-negara di dunia saat Konferensi Asia Afrika 1954 di Bandung. (newagbd)

Soekarno kemudian memerintahkan satuan kapal selam Korps Hiu Kencana TNI AL untuk segera berlayar menuju Pakistan.

Maka dipersiapkanlah Kapal Selam (KS) RI Nagarangsang dan RI Bramasta bersenjata lengkap.

Kedua kapal selam itu diperintahkan untuk segera berlayar menuju Karachi.

Jalur pelayaran mereka pun harus menghindari rute pelayaran kapal niaga.

Misi ini dinamai Gugus Tugas X.

Tujuan utama gugus tugas X ialah membantu negara Pakistan yang sedang diserbu oleh India.

Namun misi utamanya ialah meredam peperangan agar tak berlangsung lagi antar kedua negara.

Rupanya bukan hanya kapal selam saja yang dikirimkan oleh Indonesia namun juga Batalyon Marinir dan kapal perang permukaan lainnya.

Semua unsur milik TNI AL itu sesampainya di Pakistan segera melakukan latihan (show of force) bersama dengan AL Pakistan di lepas pantai yang berbatasan langsung dengan India.

Kapal selam milik ALRI merapat ke kapal tender di perairan Halmahera
Kapal selam milik ALRI merapat ke kapal tender di perairan Halmahera (Mission Accomplished)

Hal ini bertujuan agar India yang dibantu Inggris tahu bahwa ada Angkatan Laut Indonesia yang akan bertindak lebih jika perang kembali terjadi.

Akibat kehadiran unsur-unsur kapal selam Indonesia dan Marinir di Pakistan atas perintah Soekarno maka India-Pakistan gelagapan.

Hal inilah yang 'memaksa' keduanya menandatangani perjanjian damai di Tashkent, Uni Soviet pada Januari 1966.

Perlu diketahui pada tahun 1965 Angkatan Perang Indonesia merupakan yang terkuat di bumi bagian selatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved