Tim Perburuan KKB Papua di Nduga Mengalami Petaka, Anggota Brimob Terseret Arus & Belum Ditemukan
Anggota tim yang bertugas dalam perburuan KKB di Nduga, Papua mengalami petaka. Anggota Brimob terseret arus dan belum ditemukan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Anggota tim yang bertugas dalam perburuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua mengalami petaka
Perburuan KKB Papua di Nduga oleh tim gabungan TNI dan Polri belum membuahkan hasil yang menggembirakan dan kini malah nasib tragis menimpa salah satu anggota tim
Dilansir dari Kompas.com, seorang anggota Brimob Bharada Udin Saparudin dilaporkan terseret arus saat melintas di kali atau sungai kecil di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua.
Hingga kini, Udin belum ditemukan. Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin membenarkan bahwa anggota Brimob itu mengalami musibah saat melintas di kali yang ada di Distrik Yall.
"Kami sudah membentuk tim untuk melakukan pencarian," kata Irjen Pol Sormin di Jayapura, Senin (4/3/2019).

Dia menambahkan, korban yang hanyut itu tergabung dalam pasukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Insiden itu berawal saat personel Brimob melintas di kali yang tidak ada jembatannya hingga terseret air.
Pencarian masih terus dilakukan oleh pasukan yang ada di Nduga dibantu personel dari Wamena.
"Belum diketahui pasti kondisinya karena masih dilakukan pencarian," kata Sormin.
Sebelumnya, perburuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh TNI dan Polri di Nduga, Papua sempat memanas
Hal ini lantara KKB Papua kembali melalukan aksi teror di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu (27/2/2019)
Para KKB Papua saat itu melepaskan sejumlah tembakan kepada petugas keamanan dan membakar alat berat milik PT Istaka Karya

Dilansir dari Kompas.com, Wakapendam Letkol Inf Dax Sianturi menuturkan informasi aksi teror yang dilakukan oleh kelompok KKB di Nduga telah diterimanya.
Bahkan menurutnya, informasi aksi teror KKB itu datang dari masyarakat setempat
"Kami dapat dari masyarakat memang kemarin (Rabu) sekira pukul 20.00 WIT, KKB melakukan aksi pembakaran satu unit ekskavator yang tidak beroperasi atau dalam keadaan rusak di Distri Yal, Nduga," ungkap Wakapendam melalui rilis ke Kompas.com, Kamis (28/2/2018).

Wakapendam menegaskan tembakan yang dilakukan ke arah petugas keamanan oleh kelompok KKB hanya dua kali, selanjutnya mereka kabur.
"Tidak ada laporan adanya kontak tembak, hanya saat melaksanakan aksi bakar alat berat KKB melakukan tembakan sebanyak dua kali," kata Wakapendam.
Tukang Ojek Ditembak OPM
Organisasi Papua Merdeka (OPM), menyatakan diri sebagai pihak yang bertanggung jawab di balik penembakan terhadap tukang ojek bernama Sugeng Efendi di Kampung Wiyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 17.49 WIT
Dilansir dari Tribun Video, pihak OPM pun secara terang-terangan mengungkapkan alasan mereka menembak tukang ojek bernama Sugeng dari jarak dekat
Sugeng menjadi sasaran karena dianggap sebagai mata-mata Indonesia atau intel.
Keterangan tersebut didapat dari salah satu simpatisan OPM, Mellq di akun Facebook TPNPB atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
"Itu intel. Ko pikir OPM bunuh sembarang orang seperti TNI-Polri kah?" tulis Mellq.
Berikut videonya:
Diberitakan sebelumnya, tukang ojek bernama Sugeng itu ditembak di sebuah kios milik warga yang berada di depan SMU Negeri 1 Mulia
Sugeng tewas setelah mendapat luka tembak di bagian leher.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan kronologi kejadian tersebut
Menurut Ahmad Mustofa, peristiwa itu terjadi ketika korban yang berprofesi sebagai tukang ojek tengah menonton di kios milik Alfan Mustofan.
Saat itu, kata Ahmad Mustofa, korban dan saksi sedang berada di dalam kios.
Korban sedang duduk sambil menonton film di HP, sedangkan saksi pada saat itu sedang berbaring di belakang korban.
Tiba-tiba terdengar suara letusan seperti suara senjata sebanyak 1 kali.
"Kemudian korban berkata pada saksi dengan kata minta tolong, saya terkena tembakan,” ungkap Ahmad Mustofa saat dikonfirmasi Sabtu malam.
Saat itu, saksi yang juga ketakutan melihat korban terkena tembakan, lanjut Kamal, langsung menarik korban dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.

Pelaku penembakan langsung melarikan diri.
Ada seorang saksi bernama Nendi Telenggen langsung menuju Pos TNI untuk memberitahukan peristiwa yang dialami korban.
"Saat itu petugas TNI dan Polri pun langsung mengamankan lokasi kejadian,” katanya.
Kamal mengatakan, korban tiba di RSUD Mulia untuk mendapatkan perawatan medis namun dari pihak dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
“Jadi dari hasil keterangan medis, korban mengalami luka tembak di bagian leher hingga tembus,” ujarnya.
Kamal menegaskan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni 1 buah selongsong peluru kaliber 9 mm.
“Diduga korban ditembak dengan menggunakan senjata laras pendek dengan jarak tembak yang sangat dekat,” lugasnya.
Kamal menambahkan saat ini korban masih disemayamkan dan dishalatkan di Masjid Mujahidin Mulia.
Selanjutnya pihak kerabat korban berencana menerbangkan jenazah korban ke kampung halamannya di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur.
Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com berjudul: Anggota Brimob Tim Pemburu KKB Terseret Arus di Nduga Papua