Andi Arief Ditangkap Kasus Narkoba

Sepak Terjang dan Kontroversi Andi Arief Sebelum Ditangkap Narkoba Bersama Cewek di Hotel

Sepak Terjang dan Kontrofersi Andi Arief Sebelum Ditangkap Narkoba Bersama Cewek di Hotel

Editor: Fatkhul Alami
Istimewa
Adi Arief dalam tahanan. Sepak Terjang dan Kontrofersi Andi Arief Sebelum Ditangkap Narkoba Bersama Cewek di Hotel 

SURYA.co.id | JAKARTA - Petinggi Partai Demokrat Andi Arief harus berurusan dengan Mabes Polri gara-gara narkoba. Wakil Seketaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat ini ditangkap polisi karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Andi Arief yang merupakan petinggi partai Demokrat ini ditangkap polisi usai mengonsumsi sabu bersama seorang cewek.

Andi Arief ditangkap polisi di sebuah kamar hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat 

Sebelum ditangkap Mabes Polri lantaran kasus narkoba, Andi Arief merupakan politisi yang memiliki sepak terjang dan kerap mengundang kontrofesi.

Andi Arief yang saat jadi mahasiswa ini merupakan aktivis, juga merupakan politisi yang kerap berkucau di twitter.

Dilansir SURYA.co.id dari TribunTimur.com, kicauan twitter Andi Arif yang menjadi polemik  

1. Prabowo Jenderal Kardus

Andi Areif dan barang bukti yang diamankan polisi. Sepak Terjang dan Kontrofersi Andi Arief Sebelum Ditangkap Narkoba Bersama Cewek di Hotel
Andi Areif dan barang bukti yang diamankan polisi. Sepak Terjang dan Kontrofersi Andi Arief Sebelum Ditangkap Narkoba Bersama Cewek di Hotel (Tribunnews.com)

Melalui Twitter miliknya, @Andiarief__, Andi mengatakan sejumlah curhatan yang ia tujukan pada Prabowo dan Gerindra, Rabu (8/8/2018).

Andi menyebutkan bahwa pendapatnya mengenai Prabowo juga terpatahkan.

Bahkan, Andi menyebut Prabowo dengan sebutan jendral kardus.
Berikut ini tweet dari Andi Ariefn yang dirangkum TribunWow.com.

"Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi selanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo.

Kalau sepakbola namanya pengaturan skor.

Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan.

Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi.

Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus.

Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS.

Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami,

Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tulis Andi Arief.

Belakangan, Prabowo Subianto memaafkan Andi Arief dan merangkulnya.

2. Usul Jokowi debat dengan Rocky Gerung

Andi Areif, Wasekjen Partai Demokrat
Andi Areif, Wasekjen Partai Demokrat (Tribunnews.com)

Andi Arief Usul Ada Debat Antara Jokowi vs Rocky Gerung: Menurut Anda Siapa yang Akan Terkapar?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengaku siap jadi moderator debat antara pengamat politik Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akunTwitter @AndiArief_ pada Kamis (31/2/2019).

Andi Arief bahkan menanyakan siapa yang kira-kira akan terkapar dalam debat itu.

"Saya siap menjadi moderator debat Pak Jokowi melawan @rockygerung, menurut anda siapa yang akan terkapar?," tulis Andi Arief.
Pernyataan Andi Arief lantas mendapat tanggapan dari Mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim.

Rustam Ibrahim mengatakan bahwa Rocky Gerung lebih cocok debat dengan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ketimbang Jokowi.

Hal itu lantaran lawan debat Jokowi adalah Prabowo Subianto.

"Andi2. Debat kok antara @rockygerung melawan Presiden @jokowi.

Rocky Gerung itu lawannya ya @budimandjatmiko .

Kalau Presiden Jokowi lawannya ya Pak Prabowo.

Dan moderatornya tidak mungkin anda.

Anda kan bukan tokoh netral, hehehe," tulis Rustam Ibrahim.

Menanggapi hal itu, Andi Arief mengungkapkan alasannya mengusulkan Jokowi debat dengan Rocky Gerung.

Yakni terkait kabar pemeriksaan Rocky Gerung oleh kepolisian.

"Kan gak salah, ketimbang nangkepin yang berseberangan lebih baik debat," kata Andi Arief.

Pemanggilan ini terkait dengan omongannya 'Kitab Suci adalah Fiksi' pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne, 10 April 2018 lalu.

Omongan itu sempat menuai polemik dan kontroversi publik.

Surat pemanggilan tersebut beredar dan satu di antaranya diunggah oleh Wasekjen Demokrat, Rachland Nashidik.

Dalam surat tersebut tertulis undangan dari Polda Metro Jaya yang memanggil Rocky Gerung untuk memberikan klarifikasi pernyataannya di ILC.

Dari surat yang diunggah tampak Rocky Gerung diharapkan untuk hadir menemui penyidik Iptu Sami Washkita Wiyata dan penyidik pembantu Brigadir Purwanto pada Kamis, (31/1/2019) pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya.

Andi Arief saat jalani pemeriksaan di Mabes Polri
Andi Arief saat jalani pemeriksaan di Mabes Polri (Tribunnews.com)

DItangkap Narkoba di Hotel bersama Cewek

Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief dikabarkan ditangkap di sebuah hotel di Slipi, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019).

Wasekjen Partai Demokrat ini ditangkap karena diduga mengkonsumsi narkoba.

Sumber di kepolisian yang dihubungi Tribunnews hanya menjawab singkat ketika dimintai komentarnya. " Iya nanti dirilis.

Informasi yang didapat Tribunnews menyebutkan, pada hari Minggu, 3 Maret 2019 telah diamankan seorang pria yang diduga politikus Partai Demokrat an Andi Arief bersama dengan seorang wanita oleh Tim NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri.

Andi diduga baru menggunakan shabu yang sesaat sebelum penggerebakan sabu beserta bong dibuang di kloset.

Berdasarkan info yang didapat Tribunnews, saat ini Andi Arief berada di Mabes Polri.

Di Makassar, Grup-grup Whatsapp politisi juga ramai membahas info penangkapan ini.

Di akun twitter, berikut ciutan terakhir Andi Arief sebelum diberitakan ditangkap Narkoba.

Andi Arief mengomentari Misbakhun tentang Pidato Politik AHY.

Rerata netizen menanyakan langsung kebenaran penangkapanNarkoba ini.

"Pak pak ... beneran di tangkap karena narkoba ? Itu hoax atau fakta pak ???? Ya Allah saya ikut bahagia. Eh maaf sedih." kicau salah satu pengikut Andi Arief di twitter @AndiArief_

Sekilas Andi Arief Usia 48 Tahun

Andi Arief lahir di Bandar Lampung, Lampung, 20 November 1970.

Usianya kini 48 tahun.

Andi Arief adalah seorang politikus dan mantan aktivis asal Indonesia.

Andi menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015.

Andi pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi Arief dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi pada masa mudanya.

Ia aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada pertengahan dekade 1990-an.

Akibat kegiatan aktivismenya yang dianggap mengancam Orde Baru, ia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1998.

Kini ramai beredar foto-fotonya sedang berada di dalam tahanan. Ia bersama seorang wanita ditangkap polisi diduga memakai narkoba jenis sabu.

3. Kontainer Surat Suara Tercoblos

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief menjadi trending di twitter dan google, Kamis (3/1/2019).

Andi Arief menjadi trending terkait postingannya di twitter soal informasi tujuh kontainer surat suara tercoblos di Bea Cukai Tanjung Priok.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan informasi tujuh kontainer surat suara tercoblos itu hoaks.

"Hari ini (Rabu (2/1/2019,-Red) kami memastikan, berdasarkan keterangan yang didapat oleh pihak Bea Cukai, tidak ada kebenaran tentang berita tujuh kontainer tersebut, itu tidak benar," kata Ketua KPU Arief Budiman seperti dikutip dari Kompas.com.
Di sisi lain, kubu tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mempertimbangkan untuk melaporkan Andi Arief karena cuitannya yang dianggap merugikan pasangan mereka.

"TKN akan mempertimbangkan untuk membawa kasus penyebaran hoaks yang diduga dilakukan Andi Arief ini ke ranah hukum," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, ketika dihubungi, Kamis (3/1/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved