Kisah Penambang Emas di Bolaang Mongondow yang Selamat dari Longsor, 'Saya Dorong Mayat dan Batu'
Kisah Penambang Emas di Bolaang Mongondow yang Selamat dari Longsor, 'Saya Dorong Mayat dan Batu'
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Sekitar 1 jam kemudian akhirnya Deni terhindar dari baik mayat maupun batu.
"Saya kemudian berusaha merangkak keluar perlahan. Saat itu, terdengar banyak suara minta tolong. Tapi apa daya kami juga berusaha menyelamatkan diri," ujarnya.
Deni akhirnya menghirup udara segar di luar lubang tambang. "Di luar sudah banyak orang saya diselamatkan, dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Keluar dari lubang tambang pukul 21.00, tiba di rumah sakit pukul 01.00. Lokasi tambang cukup jauh.
Kata Deni, masih banyak penambang yang terjebak di dalam lubang tambang. "Ada yang sudah meninggal terjepit batu. Tulang belakangnya sampai keluar," kata dia.
Deni mengatakan kejadian ini yang terparah. "Sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini. Banyak penambang yang menjadi korban," ujar dia.
Deni sejak di bangku SMP sudah mulai menambang. Saat ini, dia sudah berusia 38 tahun dan masih menambang.
Selain Deni Mamonton, ada pula penambang bernama Anas Sutyo yang berhasil menyelamatkan diri dari longsor tersebut.
Penambang asal Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag, Bolmong yang selamat dari kejadian itu mengatakan, ada tiang penyangga yang patah.
"Saat ia dan temannya bernama Mardianto Singosari sedang melakukan penggalian lubang di kedalaman 20 meter tiba-tiba tiang penyangga lubang itu patah," ujar Kasubag Humas Polres Kotamobagu, AKP Rusdin Zima.
Material longsor menimbun lubang.
"Diperkirakan masih ada puluhan orang penambang lainnya di dalam lubang, belum tahu keberadaannya," ujar Rusdin.

• Akhirnya Terungkap Awal Mula Syahrini dan Reino Barack Jatuh Cinta hingga Menikah di Jepang
• 3 Pendekar Pernah Bantu Kopassus dalam Misi Penyelamatan di Papua, Untuk Tangkal Ilmu Gaib Musuh
Pasi Ops Kodim 1303 Bolmong Kapten Inf Asrak Badarun di lokasi mengatakan, tim evakuasi yang dipimpin Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan bersama Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong serta warga dan keluarga para korban sedang evakuasi korban keempat yang sudah meninggal dunia.
Berdasarkan data yang diterima sampai kemarin siang, sudah ada 19 orang dievakuasi dan selamat, 4 penambang ditemukan meninggal dunia.
Lokasi tambang bisa diakses melalui dua jalan. Pertama mengikuti jalan di PT JRBM dan kedua jalan tradisional yang dibuat penambang.