Kilas Balik

3 Pendekar Pernah Bantu Kopassus dalam Misi Penyelamatan di Papua, Untuk Tangkal Ilmu Gaib Musuh

Kolaborasi Kopassus dengan warga sipil dalam menyelesaikan sebuah misi, sempat terjadi saat 3 pendekar ikut dalam sebuah misi penyelamatan

Kolase/TribunJambi.com/Imgrum
Ilustrasi: 3 Pendekar Pernah Bantu Kopassus dalam Misi Penyelamatan di Papua 

SURYA.co.id - Kolaborasi Kopassus dengan warga sipil atau rakyat biasa dalam menyelesaikan sebuah misi, sempat terjadi saat tiga pendekar ikut dalam sebuah misi penyelamatan

Dilansir dari buku 'The Politics of Inner Power: The Pratice of Pencak Silat in West Java' karya Ian Douglas Wilson, Kopassus saat itu tengah ditugaskan untuk menyelamatkan sandera di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Siapa sangka, di antara sepasukan Kopassus itu terdapat tiga orang sipil menjadi ujung tombak operasi pembebasan sandera

Mereka adalah H Tubagus Zaini, Tubagus Yuhyi Andawi, dan Sayid Ubaydillah Al-Mahdaly merupakan pendekar asal Banten.

Ketiga jawara pemilik ilmu adikodrati tersebut, dianggap berguna untuk menghalau serangan ilmu hitam pihak musuh.

Detik-detik Serangan Kopassus Bikin Pemberontak PRRI Kocar-kacir, Misi Sukses dalam Hitungan Menit

Sepak Terjang Pasukan Kostrad TNI AD Padamkan Api Karhutla di Bengkalis, Terus Bekerja Siang & Malam

Anggap Lebay Ahmad Dhani Nangis di Ruang Sidang, Nikita Mirzani Bandingkan saat Dia Dipenjara

8 Tahun Diam, Norman Kamaru Bongkar Alasan Pemecatan dari Polisi, Tak Seperti Anggapan Selama ini

Viral di WhatsApp (WA) & Medsos Foto Kaesang Pangarep Kenakan Kaus Logo PKI, Pakai Akal Ajalah

Ilustrasi pasukan Kopassus.
Ilustrasi pasukan Kopassus. (ist/militermeter.com)

Kolaborasi itu nampak kompak dipertunjukkan keduanya, Kopassus yang lihai dalam penggunaan senjata api, sang jawara Banten pun memainkan golok tajamnya.

“Waktu itu kami diminta membantu. Tugas kami memberikan perlindungan spiritual para anggota pasukan. Termasuk menangkal ilmu gaib yang mungkin dipakai para penyandera,” ungkap Sayid Ubaydillah

Kopassus kala itu memang kesulitan menerabas lokasi penculikan di rimba belantara Mapenduma lantaran tak memiliki peta daerah.

Selain menghalau ilmu gaib musuh, tiga pendekar tersebut dianggap perlu terlibat operasi pembebasan sandera penuh bahaya

kopassus
kopassus (Tribunnews.com)

Momen Haru Ayah Wakili Wisuda Anaknya yang Meninggal Viral di Whatsapp & IG, Dipeluk Para Guru Besar

Fakta Baru Kasus Emak-emak di Karawang yang Viral di Whatsapp (WA) & IG, Keseharian Mereka Terungkap

Hal ini karena mereka memiliki ilmu kanuragan, dapat melihat, mengendus, dan meraba bahaya tanpa pancaindera sanggup melakukannya.

Saat operasi Timor-Timur pada 1988-1989, Prabowo sebagai komandan Batalyon 328, menurut Douglas Wilson, telah aktif memperkenalkan Satria mUda Indonesia (SMI) kepada para pemuda lokal.

Seorang instruktur senior SMI bercerita pernah ada pelatihan anggota SMI di Timor-Timur.

Pada tahun 1993, lanjut Douglas Wilson, instruktur-instruktur SMI telah melatih para anggota Grup III Kopassus di Batujajar, Bandung.

Lalu dua tahun melatih Korps Marinir, Korps Brigade Mobil (Brimob), Paskhas AU, dan Batalyon 321, 315, 328, dan 330 Kostrad.

Prabowo menganggap pencak silat merupakan antara sipil dan kehidupan militer.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved