Kilas Balik
Jenderal TNI Berbaju Preman Dibentak Bintara Karena Salah Parkir, 'Salah Saya,' Kata Sang Jenderal
Mayor jenderal (Mayjen) TNI Benny Moerdani yang kala itu tergabung dalam intelijen TNI, sempat dibentak bintara gara-gara salah parkir
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Mungkin memang salah saya sendiri, kok waktu itu pakai pakaian preman," ujar Benny Moerdani.
• Akan Dinikahi Reino Barack, Tabiat Syahrini saat SMA Dibongkar Temannya : Insiden Rok Mini & Dibully
• Pengakuan Luna Maya Jadi Jomblo hingga Reino Barack Mau Menikahi Syahrini, Makan Sampai 9 Piring
• Rina Nose Buka Suara Soal Pertunangan Dirinya dengan Josscy Vallazza Aartsen, Sudah dari Januari
• Jawaban Spontan Iriana Jokowi Saat Soimah Ingin Gantikan Jadi Ibu Presiden, Cuma 5 Kata
'Menyusup' Dalam Operasi Pembebasan Pesawat Woyla
Meski jabatannya adalah sebagai Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen Benny Moerdani malah 'menyusup' diantara para prajurit Kopassus dan turut serta dalam operasi pembebasan pesawat Woyla, yang saat itu tengah ditimpa aksi pembajakan
Tragedi pembajakan pesawat DC 9 Woyla merupakan sebagai peristiwa terorisme pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.
Saat itulah Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha) atau yang sekarang bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memperlihatkan kehebatannya.
Seperti dilansir dari buku Benny Moerdani Yang Belum Terungkap' ,Tempo, PT Gramedia, 2015

Pada 28 Maret 1981, pesawat DC 9 Woyla dengan rute Jakarta-Medan itu transit di Bandara Talangbetutu Palembang.
Beberapa saat setelah lepas landas menuju Bandara Polonia Medan, pembajakan itupun terjadi.
Pembajak pesawat milik Garuda Indonesia ini adalah kelompok yang menamakan dirinya sebagai Komando Jihad.
Pesawat dengan nomor penerbangan 206 itu dibajak di udara antara Palembang-Medan sekitar pukul 10.10 WIB.
Pesawat DC 9 Woyla tersebut kemudian dibelokkan menuju bandara internasional Penang, Malaysia.
Terdapat 48 penumpang di dalam pesawat, meliputi 33 penumpang terbang dari Jakarta dan sisanya dari Palembang.
Pesawat DC 9 Woyla akhirnya tiba di Penang sekitar pukul 11.20 WIB untuk mengisi bahan bakar.
Saat itu, pembajak menurunkan seorang penumpang bernama Hulda Panjaitan.
Pembajak juga tidak memberitahukan ke mana tujuan mereka berikutnya.