Pilpres 2019

Alasan Pendiri Gerindra Membelot Dukung Jokowi, 'Prabowo Tak Bisa Lakukan 5 Tahun ke Depan'

Pendiri Partai Gerindra yang kini menjadi pengurus Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi PR membleot dukung Jokowi-Maruf Amin.

Editor: Iksan Fauzi
KOMPAS/PRIYOMBODO
Terdakwa mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwopranjono menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap aktivis hak asasi manusia, Munir, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2006). Dua Alasan Pendiri Gerindra Membelot Dukung Jokowi, 'Prabowo Tak Bisa Lakukan 5 Tahun ke Depan' 

"Saya murni ingin mengabdi ke PPP di sisa hidup ini, tak ada tujuan lain," kata Muchdi.

Sekarang di Partai Berkarya

Menjelang Pemilu 2019, Muchdi PR memutuskan bergabung dengan Partai Berkarya yang didirikan putra presiden ke-2 Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Muchdi bergabung dengan Partai Berkarya bersama Pollycarpus Budihari Priyanto, yang pernah menjadi terpidana dalam kasus pembunuhan Munir.

Muchdi juga pernah menjadi terdakwa pembunuhan Munir hingga kemudian divonis bebas oleh pengadilan.

Partai Berkarya menerima Muchdi PR dan Pollycarpus tanpa melihat latar belakang mereka, terutama terkait kasus pembunuhan Munir.

Jarang komunikasi dengan Prabowo

Sejumlah ulama dan kiai yang mengatasnamakan NU Garis Lurus (NUGL) mendeklarasikan dukungan terhadap Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Surabaya, Minggu (10/1/2019).
Sejumlah ulama dan kiai yang mengatasnamakan NU Garis Lurus (NUGL) mendeklarasikan dukungan terhadap Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Surabaya, Minggu (10/1/2019). (surabaya.tribunnews.com/bobby constantine koloway)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak mempersoalkan sikap Muchdi PR mendukung Jokowi-Maruf Amin.

Fadli mengungkapkan bahwa sejak memutuskan keluar dari Partai Gerindra, Muchdi PR sudah jarang berkomunikasi dengan ketua umumnya, Prabowo Subianto.

"Jarang ya (berkomunikasi) karena kan Pak Muchdi ini kan sudah dua kali pindah partai. Dari Gerindra pindah ke PPP (Partai Persatuan Pembangunan), pindah ke Partai Berkarya. Jadi udah pindah-pindah, hak beliau lah," ujar Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Sebelum memutuskan pindah ke Partai Berkarya, Muchdi PR merupakan salah satu petinggi Partai Gerindra.

Fadli pun yakin dukungan Muchdi PR tak akan banyak mempengaruhi tingkat keterpilihan pasangan Jokowi-Maruf, meski Muchdi PR pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN).

"Enggak berpengaruh lah. Kami juga ahli kok. Kami juga banyak yang ahli ya," kata Fadli.

Dukungan Pribadi

Ahmad Basarah Sebut Soeharto Guru Korupsi Indonesia Partai Berkarya Zaman Orba Jarang Ada Korupsi. Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto (kiri) didampingi Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang (kanan) menunjukkan nomor urut usai pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (18/2/2018). KPU resmi menetapkan nomor urut 14 partai politik nasional dan 4 partai lokal DI Aceh untuk pemilihan umum tahun 2019.
 Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto (kiri) didampingi Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang (kanan) menunjukkan nomor urut usai pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (18/2/2018). KPU resmi menetapkan nomor urut 14 partai politik nasional dan 4 partai lokal DI Aceh untuk pemilihan umum tahun 2019. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Secara terpisah, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menegaskan bahwa dukungan Muchdi PR tersebut bersifat pribadi dan bukan sikap resmi partai.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved