Fakta-fakta Mahasiswa ATKP Tewas Dianiaya Senior di Makassar, Sempat Dibilang Jatuh di Kamar Mandi
Mahasiswa ATKP Makassar bernama Aldama Putra Pangkolan tewas dianiaya seniornya, Minggu (3/2/19). Berikut fakta-faktanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Pengadilan Spanyol Vonis Jose Mourinho 1 Tahun Penjara dan Denda Rp 35 Miliar
2. Dibilang Jatuh di Kamar Mandi
Saat Aldarma meninggal, pihak kampus berusaha menutup-nutupi kasusnya kepada ayah korban, Pelda Daniel.
Menurut Pelda Daniel, pihak ATKP mengatakan, putranya itu meninggal setelah terjatuh dari kamar mandi.
Namun faktanya, menurut Pelda Daniel putra semata wayangnya itu tewas setelah menderita beberapa bekas luka di bagian wajahnya yang diduga akibat penganiayaan.
"Saya ditelepon malam-malam oleh pengasuh anak saya di ATKP, diminta merapat ke RS Sayang Rakyat soalnya anak saya. Katanya jatuh. Jadi, awalnya perkiraan saya hanya luka atau patah. Pas saya tiba di rumah sakit, saya disambut pelukan dan pengasuk itu berkata, 'Bapak yang sabar ya. Kami sudah berusaha, tapi apa daya.' Di situlah saya langsung seperti tidak bisa berkata-kata lagi karena di pikiran saya, anak saya sudah meninggal," tutur Pelda Daniel.
Pelda Daniel yang syok mendengar kabar anaknya telah tiada pun berusaha tegar dan menenangkan diri.
"Beberapa saat, saya diberi air putih minum, saya bilang, ' Bisa saya lihat anak saya? Jadi saya diantar masuk ke UGD dan melihat anak saya sudah diselimuti," ujar Pelda Daniel.
Ia pun membuka kain penutup jenazah anaknya dan kaget ketika melihat langsung wajah Aldama Putra Pangkola.
"Saya buka kainnya, saya lihat awajahnya banyak luka-lukanya di kepalanya, di pelipis dan di bawah matanya," ujar Pelda Daniel.
ia langsung curiga dan menanyakan ke pengasuh Aldama terkait penyebab kematian putranya.
Namun, jawaban yang ia terima justru mengecewakan. pengasuh itu bilang Aldarma terjatuh di kamar mandi.
"Saya tanya, anak saya ini mati karena apa? Pengasuhnya itu bilang anak saya jatuh di kamar mandi," kata Pelda Daniel.
Jawaban pihak ATKP tidak diterima oleh Daniel.
"Jadi informasi-informasi ini seolah mereka menutupi. Seharunsnya jangan seperti ini, berbohong menutupi kasus ini. Makanya saya tidak percaya," kata Pelda Daniel.
