Kilas Balik

Aksi TNI Berambut Gondrong Tembak Mati Anggota Fretilin di Timor Timur, Sempat Saling Mengamati

Aksi seorang anggotan TNI Berambut Gondrong Tembak Mati Anggota Fretilin di Timor Timur, simak kisahnya!

Garda Nasional via Tribun Jambi
Aksi TNI berambut gondrong tembak mati Fretilin di Timor Timur 

Karena itu dikemudian hari muncul anjuran, agar tiap anggota TNI harus selalu merapikan penampilan.

Karena perbedaan yang terlalu tipis antara anggota Fretilin dan anggota TNI dapat berakibat fatal.

Mantan Pacar Vanessa Angel Masih Buron, KPU Akan Coret Nama Mandala Shoji dari Daftar Caleg

Sempat Dijenguk Annisa Pohan, Kondisi Shakira Anak Denada Kini Sudah Diizinkan Sekolah Khusus

Sikap Amido Balde Dikerubuti Ratusan Bonek dan Penilian Kualitas Pemain Persebaya Surabaya

Prajurit Kopassus Hadapi Ratusan Pemberontak Fretilin

Dari sekian banyak jejak perjuangan mereka, ada jejak seorang anggota Kopassus melegenda dan menjadi sejarah.

Ia adalah Pratu Suparlan, satu di antara anggota Kopassus yang mengorbankan nyawanya saat menjalankan misi.

Ilustrasi pasukan Kopassus.
Ilustrasi pasukan Kopassus. (ist/militermeter.com)

Dilansir dari laman kopassus.mil.id, kisah heroik ini terjadi di medan perang, di wilayah Timor Timur, atau sekarang bernama Timor Leste.

Peristiwa yang terjadi pada 9 Januari 1983 ini, menjadikan Pratu Suparlan seorang yang sangat diingat.

Kala itu, ia bersama timnya tengah berpatroli di wilayah Timor Timur.

Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan anggota lainnya  berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.

Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang dijuluki Fretilin si 'krebo hutan'.

Anggota Kopassus TNI AD.
Anggota Kopassus TNI AD. (Youtube)

Seperti membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat oleh gerombolan pengacau.

300 orang Fretilin membawa senjata, disertai senapan serbu, dan pelontar granat.

Maka terjadilah pertempuran sengit antara Kopassus dengan Fretilin.

Jumlah anggota Kopassus yang kalah banyak dari para pengacau itu, membuat mereka kerepotan.

Ditambah lagi, cuaca ekstrem melanda di tengah sengitnya baku tembak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved