Pesawat Lion Air Jatuh
Perjuangan TNI AL hingga Temukan Black Box CVR Lion Air, Diburu Waktu & Banyak Tertimbun Puing-puing
Begini perjuangan TNI AL hingga Temukan Black Box CVR Lion Air, Diburu Waktu & Banyak Tertimbun Puing-puing
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Ini berkat kerja sama kita smeuanya, KNKT, bersama KRI Spica tentunya, dan para penyelam baik Dislambair maupun kopaska Koarmada I," ujar Yudo.
Diketahui, black box CVR Lion Air JT 610 ditemukan regu penyelam Dislambair (Dinas Penyelamatan Bawah Air) Koarmada I, Senin pagi tadi. Benda tu diangkat oleh seorang penyelam bernama Serda Satria Margono.
Adapun black box CVR Lion Airtersebut kini sudah diserahkan kepada KNKT sebagai bahan dalam menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Pencarian Black Box FDR Lion Air
Sebelumnya, anggota satuan elite Korps Marinir, yakni Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) juga berjuang keras untuk menemukan black box berisi Flight Data Recorder (FDR) pesawat Lion Air nomor penerbangan JT610.
Tim mengalami tantangan keras mengancam keselamatan, yang membuat nyaris putus asa.
"Saat melakukan pencarian kontur bawah itu dipenuhi lumpur, juga tercium bau avtur di mana-mana. Kami turun menggunakan tali, agar kami tidak terbawa arus. Sulit menjangkau titik yang ditunjukkan alat-alat tadi," ujar Sersan Satu Marinir Hendra Sahputra, penyelam, Kamis (1/11/2018)
Kotak hitam akhirnya didapat terletak pada kedalaman 32 meter di bawah dari permukaan laut.
Sersan Satu Marinir Hendra Sahputra (33 tahun) menuturkan, penyelam menghadapi ancaman hanyut terbawa arus laut di perairan Tajung Karawang, Jawa Barat.
Sertu Hendra mengaku timnya sempat hampir putus asa saat mengikuti alat yang digunakan untuk menuntun ke posisi titik kotak hitam.
Gara-garanya, benda yang ditemukan timnya bukan badan besar pesawat, melainkan hanya serpihan-serpihan kecil.
"Saat melakukan pencarian kontur bawah itu dipenuhi lumpur, juga tercium bau avtur di mana-mana," kata Hendra. Sertu Hendra berhasil menemukan bagian black box bagian perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR), kemarin, pagi tadi sekitar pukul 10.05 WIB.
Namun didukung keyakinan, tim penyelam terus mengikuti alat dengan 'memperkecil sensitivitas hingga area semakin mengecil'.
Saat timbulnya reaksi dari sinyal yang dipantulkan kotak hitam, tim menggali di titik yang ditunjukkan hingga akhirnya menemukan kotak hitam.
"Kami turun menggunakan tali, agar kami tidak terbawa arus. Sulit menjangkau titik yang ditunjukkan alat-alat tadi," kata Hendra, lelaki kelahiran Dumai, Riau, 10 Juni 1985.