Sosok
Intan Andaru, Dokter Sekaligus Penulis Novel
Mengenakan sandal jepit, kaus, celana jeans dan topi, Intan Andaru berkeliling Asmat, mencari warga yang membutuhkan bantuan kesehatan
Penulis: Delya Octovie | Editor: Cak Sur
"Ada pasien yang cerita, dia itu dulunya bekerja sebagai PSK, lalu sudah berhenti dan menikah. Ketika hamil, ia semakin kurus, akhirnya ketahuan kalau dia mengidap HIV/AIDS. Sayangnya, dia jadi dikucilkan sama warga kampungnya gara-gara penyakitnya," jelasnya.
Keadaan tersebut tak ayal membuat kondisi pasiennya semakin parah.
"Jadi ya sebenarnya penyakitnya tidak parah, tapi sikap masyarakat yang memperparah," tukasnya.
Buku berikutnya, 33 Senja di Halmahera.
Cerita-cerita yang menjadi ide tak hanya didapat dari pasien, tetapi juga warga yang dekat dengannya.
Intan yang senang bercengkrama, bahkan masak-masak bersama dengan mereka, kerap mendengar cerita ketakutan mereka kala konflik 1998.
Imbas konflik bernuansa agama tersebut, katanya, masih terasa hingga sekarang.
Sampai-sampai, ada seorang pasien yang sakit parah dan perlu pengobatan di kota.
Meski sudah memiliki BPJS, akomodasi dan transportasi ke kota tetap memakan biaya yang cukup besar.
Ia pun membantu pendanaannya lewat WeCare.id, sebuah situs web khusus pengumpulan dana bagi pasien berkemampuan finansial terbatas.
"Itu dia sampai benar-benar tidak percaya bahwa saya Muslim, dan mau membantu dia yang seorang Nasrani. Bagi mereka, agama itu sebuah sekat yang tidak bisa ditembus. Memang mereka kalau bertemu dengan warga agama lain saling menyapa, tapi ya sekadar itu saja, tidak dekat personal," terangnya.
Lewat buku tersebut, Intan ingin orang-orang tahu bila agama tak usah dijadikan pemisah, dan perbuatan baik tak harus melihat latar belakang agama.
Angkat Luka Lama Tanah Kelahiran
Sebagai seorang penulis yang sudah menghasilkan karya tentang pelosok Nusantara, Intan justru belum pernah mengangkat tentang tanah kelahirannya, Banyuwangi.
"Agak lucu sih memang, saya sudah mengangkat cerita tentang daerah-daerah lain, tapi malah belum menceritakan soal kampung halaman saya," sahutnya.