Petinggi PAN Mundur
Tak Suka Cara Zulkifli Hasan Kelola Partai, Petinggi PAN Mundur Satu Per Satu
Partai berlambang matahari, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) sedang mengalami gejolak internal.
Agung mengatakan masih ada persoalan-persoalan internal lain yang melatarbelakangi pengunduran dirinya.
"Yang membedakan orang lain dengan kita ini kan ada yang kritis, ada yang membiarkan, ada yang cari aman. Kita ini ya yang kritis dan orang-orang kayak kita ini kan berjalan sendiri pun tidak masalah," kata dia.
Nonaktif
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Putra Jaya Husin telah memutuskan nonaktif dari kegiatan partai.
Keputusan ini dipicu oleh perbedaan pendapat dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Saya nonaktif dari partai. (Saya) berbeda pendapat (dengan Ketua Umum) tentang bagaimana cara mengelola partai," ujar Putra ketika dihubungi, Kamis (27/12/2018).
Putra mengaku sudah memutuskan nonaktif sejak 20 Juli 2018.
Menurut dia, keputusan ini bukan soal ketidakcocokan dengan kepemimpinan Zulkifli Hasan, melainkan karena perbedaan pendapat.
Sayangnya, Putra tidak menceritakan kejadian apa yang memicu perbedaan pendapat itu.
"Jadi bukan cocok enggak cocok, tetapi berbeda pandangan," kata Putra.
Baru-baru ini, Bendahara Umum PAN Nasrullah juga memutuskan mundur dari jabatannya. Meski demikian, Nasrullah menegaskan dirinya tidak keluar dari partai tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menilai keputusan Putra Jaya untuk nonaktif karena ingin fokus pada bisnis.
Menurut dia, hal ini adalah proses yang biasa dalam dinamika partai.
"Ada pengurus yang aktif, nonaktif, atau mengundurkan diri dari kepengurusan, silih berganti kepengurusan. Ini adalah bukti proses perkaderan partai berjalan," ujar Viva.
Viva yakin PAN tetap solid untuk memenangkan pemilu 2019. Baik dalam Pemilihan Presiden maupun Legislatif.
"PAN tetap solid, komit, dan semangat mengobarkan perjuangan merebut kemenangan di pemilu," kata dia.