KKSB Papua Sebut TNI & Polri Gunakan Bom Saat Evakuasi, Kodam XVII/Cendrawasih Angkat Bicara

Melalui Facebook TPNPB, KKSB Papua menyebut kalau TNI dan Polri menggunakan bom saat evakuasi. Kodam XVII/Cendrawasih Angkat Bicara

ISTIMEWA
KKSB Papua Sebut TNI & Polri Gunakan Bom Saat Evakuasi, Kodam XVII/Cendrawasih Angkat Bicara 

SURYA.co.id - Melalui Facebook Tentara Pembasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKSB) Papua menyebut kalau TNI dan Polri menggunakan bom saat evakuasi

Seperti diketahui, tim gabungan TNI dan Polri melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban serangan KKSB di Nduga, Papua

Tak lama kemudian, TPNPB kembali mengeluarkan sebuah pernyataan melalui akun facebook-nya

Kini mereka mengaku telah dihujani bom udara oleh TNI, seperti tertulis dalam akun Facebook TPNPB pada 9 Desember 2018.

Tentara dan Polisi Indonesia Bohong bahwa tidak melakukan serangan bom udara di Nduga

TPNPBnews: Serangan BOM udara dan tembakan senjata mesin di darat Distrik Yigi dan Mugi, benar-benar terjadi tanggal 5 Desember sampai dengan tanggal 8 Desember 2018.

TNI Polri menyembunyikan fakta.

Justru umumkan di Publik melalui Kapendam Cenderawasih dan Kabid Humas Polda Papua Bohong.

Penipuan terhadap public bahwa tidak melakukan serangan bom udara.

Dari serangan Bom udara dan tembakan senjata mesin dari helicopter di dua Distrik mengorbankan 6 warga sipil pribumi.

Dua di antaranya tewas.

Operasi militer sebagaimana dikatakan Panglima TNI dan Kapolri sedang dilaksanakan di Distrik Yigi dan Mugi Kabupaten Nduga Papua.

Kemarin 8 Desember 2018. Pendoropan pasukan gabungan memasuki dua Distrik Yigi dan Mugi.

Sementara pendoropan pasukan gabungan militer Indonesia kekuatan yang sama kirim ke kabupaten Lanijaya hari ini Minggu 9 Desember 2018.” tulis akun TPNPB dalam unggahan tanggal 9 Desember 2018.

Kodam XVII/Cendrawasih akhirnya angkat bicara mengenai adanya tudingan penggunaan bom itu.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf. Mohammad Aidi menanggapi pemberitaan mengeni proses evakuasi, pasukan TNI melakukan serangan udara dan serangan bom sehingga mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas, itu sama sekali tak benar.

“Kami perlu tegaskan di sini bahwa TNI tidak pernah menggunakan serangan bom, TNI hanya menggunakan senjata standar pasukan infantri yaitu senapan perorangan yang dibawa oleh masing-masing prajurit.

Media dan warga juga bisa melihat bahwa alutsista yang digunakan TNI hanya helly angkut jenis bell dan MI-17.

Tidak ada helly serang apalagi pesawat tempur atau pesawat pengebom,” ungkapnya pada Minggu (9/12/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, lanjut Aidi, TNI hingga saat ini belum pernah melakukan serangan.

Sebaliknya, pada saat TNI dan Polri melaksanakan upaya evakuasi, justru KKSB yang menyerang sehingga terjadi kontak tembak dan mengakibatkan satu orang anggota Brimob menderita luka tembak.

“Perlu juga kami gambarkan bahwa lokasi pembantaian di bukit puncak Kabo adalah kawasan hutan yang terletak sekitar 4-5 km dari pinggir kampung terdekat.

Jadi bila ternyata ada laporan telah jatuh korban akibat kontak tembak tersebut maka dapat dianalisa bahwa korbannya bukan warga sipil murni tapi mungkin saja mereka adalah bagian pelaku yang telah melaksanakan pembantaian,” ucap Aidi.

“Mereka mengklaim bahwa mereka telah menentukan zona tempur di kawasan Habema sampai dengan Mbua.

Walaupun itu hanya klaim sepihak karena tidak pernah ada perjanjian antara TNI dan KKSB tentang zona tempur tersebut,” kata Aidi lagi.

Aidi menegaskan, pernyataan tentang jatuhnya korban sipil, serangan bom dan istilah zona tempur hanyalah upaya propaganda pihak KKSB untuk berusaha menggiring opini publik.

"Ini adalah sikap pengecut dan tidak punya harga diri, sangat hina di mata Tuhan dan di mata kita semua yang hanya berani kepada warga sipil yang tidak berdaya.

Saat TNI bertindak mereka langsung koar-koar melolong bagaikan anjing kejepit minta perhatian kepada publik seolah-olah mereka para KKSB yang teraniaya,” tukas Aidi.

Tak Ada Operasi Militer Penumpasan Egianus Kogoya & KKSB di Nduga, Polri: Murni Penegakan Hukum

Egianus Kogoya dan KKSB Papua Enggan Lawan Helikopter TNI

Sebelumnya, pernyataan pimpinan KKSB Egianus Kogoya jadi viral lantaran menyebut tak mau melawan TNI jika tentara kebanggan Indonesia itu memakai helikopter dan bom.

Pernyataan Egianus Kogoya ini juga diunggah di akun facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada Jumat (7/12/2018)

Egianus Kogoya sesumbar siap perang namun di darat saja, jika TNI pakai senjata canggih semacam helikopter dan serangan bom udara ia tak mau meladeni.

TPNPB juga menyatakan siap perang dengan militer Indonesia namun senjatanya harus sama dengan mereka, pakai senapan saja tanpa gunakan bom dan helikopter.

"Berapa pun militer Indonesia kirim kesini, kami siap lawan hanya senjata lawan senjata kamai punya medan perang di sini," ungkap Egianus Kogoya.

Postingan di akun facebook TPNPB
Postingan di akun facebook TPNPB (Facebook/TPNPB)

Dalam sorotan media, hanya helikopter jenis angkut Bell 412 dan Mi-17 saja yang terlihat di Papua.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved