Reuni Akbar Alumni 212

Ada Reuni Akbar Alumni 212 Tandingan Kapitra Ampera, Novel Bamukmin Khawatir Ada Gesekan

Aksi Reuni Akbar Alumni 212 terancam terjadi gesekan jika ada dua kubu sesama alumni Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan aksi bersamaan.

Editor: Iksan Fauzi
kolase kompas.com
Habib Rizieq, Novel Bamukmin (tengah), dan Guntur Romli 

Ada Reuni Akbar Alumni 212 Tandingan Kapitra Ampera, Novel Bamukmin Khawatir Ada Gesekan

SURYA.co.id | JAKARTA - Aksi Reuni Akbar Alumni 212 terancam terjadi gesekan jika ada dua kubu sesama alumni Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan aksi bersamaan. 

Dua kubu itu adalah PA 212 gerbong Novel Bamukmin dan pihak Kapitra Ampera. 

Karena itu, Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin meminta pihak kepolisian untuk tidak memberikan izin digelarnya Reuni Akbar Alumni 212 yang diinisiasi Kapitra Ampera di waktu dan tempat yang sama.

Sebut Jokowi Banci, Habib Bahar Dilaporkan ke Polda Metro, Ini 4 Fakta Sosoknya. Yusril Sarankan Ini

Reaksi Marsha Aruan, Kekasih El Rumi usai Tahu Ahmad Dhani Dituntut 2 Tahun Penjara

Menurut Novel Bamukmin, aksi tandingan tersebut pasti bermuatan politis.

“Soal aksi tandingan sah-sah saja, tapi saya meminta polisi untuk tidak memberikan izin karena jika dalam satu waktu dan tempat yang sama diadakan dua aksi dengan pandangan politik berbeda, maka bisa berpotensi terjadi gesekan,” jelas Novel Bamukmin di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/11/2018).

Novel menegaskan, aksi tandingan yang diinisiasi Kapitra lebih pantas tidak diberikan izin lantaran melanggar kawasan car free day (CFD).

“Saya sudah lihat denah rutenya, yaitu sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang melanggar jalur masyarakat umum di mana tidak boleh ada kegiatan politik di dalamnya,” kata Novel Bamukmin.

Tak hanya itu, ia khawatir akan ada gesekan bila aksi serupa digelar di lokasi yang berdekatan. 

“Apalagi itu sangat dekat dengan Monas yang merupakan tempat diselenggarakannya Reuni 212 (Reuni Akbar Alumni 212), berpotensi sekali ada gesekan,” imbuhnya.

Novel Bamukmin menegaskan, bahwa reuni tandingan tersebut bisa disebut bermuatan politis karena tak jelas asal-usulnya.

“Yang perlu dipertanyakan adalah sebelum-sebelumnya mereka tak pernah buat aksi tapi besok tiba-tiba ada, berbeda dengan kami, hal tersebut tentu memiliki tujuan politik terutama untuk adu domba,” katanya.

Novel Bamukmin mengatakan peserta Reuni Akbar Alumni 212 akan diikuti sekitar 3 juta sampai 4 juta orang.

Sementara itu, Polda Metro Jaya telah merencanakan skema pengamanan untuk Reuni Akbar Alumni 212 yang akan digelar pada Minggu (2/12/2018).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan pihaknya menerjunkan puluhan ribu untuk mengamankan aksi ini.

"Jadi ada 20.000 personel gabungan dari TNI, Polri dan juga oleh pemerintah daerah. Intinya ada beberapa lokasi yang akan disiapkan yang akan digunakan untuk mengamankan," jelas Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Terkait dengan jumlah massa yang akn ikut pada Reuni Akbar Alumni 212 ini, Argo mengaku pihaknya masih mendata.

Namun sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan angka pasti jumlah massa.

"Masih kita data ya. kita belum dapatkan pastinya," tutur Argo.

Sementara untuk lalu lintas, pihak kepolisian masih akan melihat situasi massa.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved