KSAD
Direktur Eksekutif IPI Sebut Jenderal Andika Perkasa Pernah Menangkap Pimpinan Al Qaeda
Jenderal Andika Perkasa resmi menjabat Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono yang akan pensiun pada Januari 2019.
Pernah memimpin operasi penangkapan tokoh teroris Omar Al-Faruq, salah satu pimpinan organisasi Al Qaeda pada 2002 di Bogor.
Dari segi akademis sosok Andika yang menjadi jenderal bintang empat termuda saat ini memiliki prestasi akademik yang cukup gemilang.
Ia tercatat sebagai lulusan terbaik Sekolah Staf Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) tahun 2000. Meraih gelar Master of Science (MSc) dan Doctor of Philosophy (Ph.D) dari Harvard University.
Tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks. Berbagai ancaman yang datang dari dalam dan luar negeri semakin canggih, paralel dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberi warna baru dalam mengidentifikasi berbagai ancaman negara.
Meningkatnya penetrasi organisasi trans nasional, perang cyber dan berbagai macam proxy war membutuhkan paradigma baru TNI AD dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara.
Di sisi lain, tantangan politis yang dihadapi TNI secara umum dan TNI AD khususnya adalah kerap mendapat godaan politik yang datang dari berbagai kelompok yang ingin menarik-narik TNI terlibat dalam pertarungan politik.
Bahkan ada pihak yang secara terbuka mendorong kembali agar TNI memiliki hak pilih sebagaimana yang pernah terjadi di era demokrasi parlementer pada pemilu 1955.
Semua tantangan tersebut membutuhkan paradigma baru TNI ke depan.
Saya berharap dari deretan karir dan prestasi yang dimiliki Andika bisa menjadi modal untuk memimpin TNI AD sekaligus membangun paradigma baru khususnya TNI AD dalam menghadapi berbagai tantangan yang complicated dan multidimensi.
Jika itu bisa dilakukan maka Andika bisa menjadi harapan baru bagi TNI untuk menjadikan TNI lebih maju, solid, profesional dan merakyat.