Bacaan Sholawat yang Dianjurkan di Malam 12 Rabiul Awal Jelang Maulid Nabi Muhammad 2018

Bacaan Sholawat yang Dianjurkan di Malam 12 Rabiul Awal Jelang Maulid Nabi Muhammad 2018

Penulis: Akira Tandika | Editor: Adrianus Adhi
ist
Bacaan Sholawat yang Dianjurkan di Malam 12 Rabiul Awal Jelang Maulid Nabi Muhammad 2018. 

Tiap tahun, biasanya umat Islam di dunia merayakan maulid Nabi Muhammad SAW.

Berbagai upacara dan tradisi digelar, semuanya bertujuan untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan lagi keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.

Baca: Angel Lelga Akui Perselingkuhannya di Hadapan Vicky Prasetyo, Bahkan Sebut Akan Menikah Lagi

Baca: Potret Fiki Alman Aktor yang Disebut sebagai Selingkuhan Angel Lelga, Hubungannya dengan Karma?

Baca: VIDEO - Angel Lelga Marah Saat Digerebek Vicky Prasetyo, Ini Ucapannya Yang Mengundang Tanya

Berikut Tribunnews rangkum perayaan maulid Nabi diberbagai daerah di Indonesia:

1.Grebeg Maulud, Solo

Pada zaman kesultanan Mataram, perayaan Maulid Nabi disebut Grebeg Mulud.

Kata 'gerebeg' artinya mengikuti, yaitu mengikuti sultan dan para pembesar keluar dari keraton Surakarta menuju masjid Agung untuk mengikuti perayaan Maulid Nabi, lengkap dengan sarana upacara, seperti nasi gunungan dan sebagainya.

Puncak peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati dengan penyelenggaraan upacara Grebeg Maulud.

Puncak dari upacara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masdjid Agung.

Setelah di masjid diselenggarakan doa dan upacara persembahan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagian gunungan dibagi-bagikan pada masyarakat umum dengan jalan diperebutkan.

2.Grebeg Maulud, Yogyakarta

Tradisi grebeg Maulid di
Tradisi grebeg Maulud di Yogyakarta. ()

Hampir setiap tahun Keraton Yogyakarta menggelar tradisi Grebeg Maulud di Keben Keraton Yogyakarta.

Grebeg Maulud adalah upacara puncak dari perayaan sekaten untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan ditandai dengan keluarnya beberapa gunungan.

Berbeda dengan grebeg Maulud di Solo sedangkan di Yogyakarta mengirap 7 gunungan.

Tujuh Gunungan yang dikeluarkan yakni, Gunungan terdiri dari Gunungan Putri, Kakung, Darat, Gepak, Pawuhan dan Gunungan Bromo.

Bagian-bagian dari gunungan ini umumnya dianggap akan memperkuat tekad dan memiliki daya tuah, terutama bagi kaum petani.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved