Berita Banyuwangi

Seribu Anak Sekolah Mencanting Batik di Canting Sewu Banyuwangi

Dalam festival ini, seribu anak sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencanting batik.

Penulis: Haorrahman | Editor: Titis Jati Permata
surya/haorrahman
Canting Sewu (seribu canting batik), di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jumat (16/11/2018). 

SURYA.co.id | BANYUWANGI - Menjelang pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF), yang akan digelar, Sabtu (17/11), Banyuwangi menggelar Canting Sewu (seribu canting batik), di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jumat (16/11).

Dalam festival ini, seribu anak sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencanting batik.

Di jalan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tampo, sepanjang sekitar satu kilometer, terdapat anak-anak duduk secara berkelompok.

Di dekat mereka terdapat kompor untuk memanaskan cairan malam (lilin batik).

Anak-anak itu mencanting batik pada selembar kain putih mengikuti pola yang mereka gambar sebelumnya.

Ada yang belepotan, namun banyak pula yang terlihat rapi.

Mereka mencanting berbagai motif batik Banyuwangi.

Paling banyak menggambar motif batik Gajah Uling yang merupakan motif favorit di Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, Banyuwangi saat ini kekurangan pembatik.

"Permintaan batik Banyuwangi sangat banyak. Banyak usaha batik yang kekurangan tenaga pembatik. Saya harap dari desa ini, banyak anak-anak yang bisa menjadi pembatik," kata Anas.

Anas mengatakan, acara seperti ini jangan hanya menjadi seremonial saja, namun harus ditindak lanjuti dengan konsisten memberikan pelatihan dan pembinaan pada pelajar agar mahir membatik.

"Saya tidak ingin ini hanya menjadi sekadar event saja, melainkan harus ada hasilnya. Harus ada anak-anak dari desa ini yang mahir membatik," kata Anas.

Karena itu, Anas meminta agar pelaku usaha batik di desa ini bisa melakukan pembinaan dan pelatihan batik terhadap anak-anak.

"Pelaku usaha dan industri batik bisa bersinergi dengan sekolah, untuk mendidik dan melatih anak-anak membatik," tambah Anas.

Desa Tampo merupakan salah satu desa sentra batik Banyuwangi. Di desa ini terdapat enam industri batik Banyuwangi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved