Pilpres 2019
Protes, Cucu Bung Hatta Sebut Sandiaga Uno Asbun, juga Beberkan Perbedaan sang Kakek dengan Sandi
Gustika Jusuf Hatta memberi pesan menohok kepada Juru Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyamakan Sandiaga Uno dengan Bung Hatta.
SURYA.co.id | JAKARTA - Gustika Jusuf Hatta memberi pesan menohok kepada Juru Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyamakan Sandiaga Uno dengan Bung Hatta.
Sebelumnya, Dahnil Anzar mengatakan Sandiaga adalah sosok baru Bung Hatta.
Gustika Fardani Jusuf merupakan cucu Wakil Presiden RI pertama, Mohammad Hatta yang akrab disebut sebagai Bung Hatta,.
Gustika Fardani Jusuf anak Halida Hatta itu. Halida Hatta merupakan anak ketiga Bung Hatta.
Baca: Cucu Bung Hatta Berang Kakeknya Disamakan dengan Sandiaga Uno oleh Dahnil Anzar
Baca: Cerita Warga Wisma Kedung Asem Indah Tangkap Basah Tetangga yang Jadi Simpanan Kapolres
Mengetahui nama kakeknya disamakan dengan Sandiaga Uno untuk pencitraan dalam Pilpres 2019, cucu Bung Hatta itu geram kepada Dahnil Anzar.
Gustika kemudian membeberkan perbedaan antara sosok kakeknya dengan cawapres Sandiaga Uno yang maju di Pilpres 2019 mendampingi Capres Prabowo Subianto.
Kegeraman Gustika Fardani Jusuf itu diungkapkan melalui akun Twitternya @Gustika.
Protes keras Gustika Jusuf Hatta itu disampaikan di postingan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini di Twitter, Rabu (24/10/2018).
Baca: Geliat Warga Kedung Asem Bentuk Kampung Destinasi Wisata BUNAKEM. Ini Awal Mulanya
Baca: Rektor Univeritas Negeri Malang Baru Dalam Pusaran Dugaan Korupsi Laboratorium FMIPA
Di video postingan Faldo Maldini tersebut, tampak juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar bersama tiga rekannya, dr Irene, dr Gamal Albinsaid dan Pipin Sopian.
Di video itu, Dahnil Anzar memperkenalkan satu per satu dan menanyakan alasan mereka mengapa pasangan Prabowo-Sandi pantas dipilih menjadi presiden dan wakil presiden.
Pertama, Faldo Maldini yang mengatakan bahwa Prabowo-Sandi diyakininya bisa membawa Indonesia dari jongkok hingga berdiri.
Kemudian dr Irene yang menyukai kata-kata emak-emak dan kebijakannya yang mendukung program emak-emak.
Lalu Pipin yang mengatakan kalau Sandiaga rajin puasa Senin-Kamis.
Baca: Ingin Belajar Bikin Kue Tradisional? Silakan Berkunjung ke Kampung Kue Kali Rungkut
Baca: Founder Batu Hidroponik, Muhammad Anwar Bikin Instalasi Hidroponik Bambu. Ini Kelebihannya
Sedangkan Gamal mengatakan kalau keduanya merupakan dynamic duo yang bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi hari ini dan yang akan datang.
Kemudian, Dahnil Anzar menyebut Prabowo-Sandi ini seperti bagian baru dari model Bung Karno dan Bung Hatta.
"Pak Prabowo itu seperti kombinasi Bung Karno dan Jenderal Sudirman. Sedangkan Bang Sandi, itu adalah bagian baru dari Bung Hatta," tandasnya.
Pada video yang diposting oleh Faldo Maldini itulah, cucu Bung Hatta meradang dan menuliskan protesnya.
Cucu Bung Hatta itu mengatakan, kalau tidak kenal dengan Bung Hatta, tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta.
Gustika Jusuf Hatta pun mengaku gerah nama kakeknya itu selalu digadai-gadai jelang Pilpres demi kepentingan politik.
"tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta.
tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik.
I'm so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. it's getting old," cuitnya, Rabu (24/10/2018) malam.

Gustika Fardani Jusuf kemudian membeberkan perbedaan mencolok antara kakeknya dengan Sandiaga.
Sang cucu Bung Hatta itu mengatakan kalau kakeknya adalah sosok yang selalu memperbaharui pengetahuannya.
Bahkan kata dia, sampai saat ini majalah yang sering dibaca kakeknya itu masih ada di perpustakaan di rumah.
Sang kakek, kata dia, tidak Asbun (asal bunyi) seperti Sandiaga.
"also, my grandfather is the type of person who "updates" his knowledge daily.
from philosophy to subscribing to FP and The Economist (majalahnya pada masih ada di perpustakaan di rumah), so none of the things that come out of his mouth is asbun- unlike Sandi," tulisnya.
(juga, kakek saya adalah tipe orang yang "memperbarui" pengetahuannya setiap hari. dari filosofi untuk berlangganan FP dan The Economist (majalahnya pada masih ada di perpustakaan di rumah), jadi tidak ada hal-hal yang keluar dari mulutnya yang asbun- tidak seperti Sandi)

Sementara itu, kata dia, sosok sang kakek itu sangat berbeda dengan Sandiaga Uno.
Di mana Sandiaga, kata cucu Bung Hatta itu, tidak mau repot mencari informasi sebelum berbicara.
Apalagi, menurutnya, karena sikap Asbun-nya itu, Sandiaga harus 'dididik' oleh Menteri susi, yang hanya lulusan sekolah menengah.
"Sandi, who doesn't even bother to look into fishing/boating regulations nor survey prices in pasar tradisional that he has to be "schooled" by Susi Pudjiastuti, a minister who only graduated high school ...
and netizens. like...," tulisnya lagi.
(Sandi, yang tidak mau repot-repot mencari peraturan memancing / berperahu atau harga survei di pasar tradisional bahwa dia harus "dididik" oleh Susi Pudjiastuti, seorang menteri yang hanya lulusan sekolah menengah ... dan netizens. seperti...)