Sambang Kampung
Geliat Warga Kedung Asem Bentuk Kampung Destinasi Wisata BUNAKEM. Ini Awal Mulanya
Kampung Kedung Asem telah memiliki deretan tujuh portofolio yang layak dicontoh oleh warga kampung lainnya.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id, SURABAYA – Kampung Wisma Kedung Asem Indah telah memiliki deretan tujuh portofolio yang layak dicontoh oleh warga kampung lainnya.
Ketua RW V Kedung Asem Indah, Didik Edy Susilo menyebutkan, di antaranya sebagai kampung literasi, kampung pembelajaran, kampung aman, kampung kreatif, dan kampung binaan.
Namun, tujuh predikat tersebut tak lantas membuat Didik dan kawan-kawan Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) berpuas diri.
Mereka ingin mengembangkan kampung sebagai kampung destinasi wisata urban farming.
Baca: Cerita Warga Wisma Kedung Asem Indah Tangkap Basah Tetangga yang Jadi Simpanan Kapolres
Baca: Cucu Bung Hatta Berang Kakeknya Disamakan dengan Sandiaga Uno oleh Dahnil Anzar
“Awalnya kami ingin mendukung program Bu Walikota (Tri Rismaharini) , kan di kota sudah tidak ada lahan, makanya urban farming. Kami pun terpikir untuk menjalankannya,” kata Didik, Rabu (24/10/2018).
Didik berdisuksi panjang dengan seorang ahli pertanian asal Manado untuk mencari tanaman yang tidak mudah mati, bisa ditanam di lahan sempit atau pot, serta pemeliharaannya mudah.
Pilihan pun jatuh pada buah naga, yang selain memenuhi syarat, juga memilki banyak manfaat.
Program budidaya buah naga pun dijalankan oleh Didik sejak bulan Juli 2016.
RW V mengawali program budidaya buah naga dengan menanam 100 tanaman buah naga.
Baca: Founder Batu Hidroponik, Muhammad Anwar Bikin Instalasi Hidroponik Bambu. Ini Kelebihannya
Baca: Rektor Univeritas Negeri Malang Baru Dalam Pusaran Dugaan Korupsi Laboratorium FMIPA
Tiap pot ditanami empat bibit buah naga yang berasal dari Sabilah Farm, Yogyakarta.
Didik membagi informasi bahwa Walikota Surabaya, Risma telah berencana menjadikan Kedung Asem kampung wisata BUNAKEM (Buah Naga Kedung Asem).
Demi mewujudkannya, Didit berencana segera mewajibkan masing-masing rumah di tiap RT untuk menanam setidaknya satu tanaman buah naga, lalu produk hasil olahannya dilombakan tiap tahunnya.
Beberapa produk olahan buah naga yang sudah matang adalah teh, sirup, selai, es puter dan kue.
Produk es puter sendiri sudah sempat dicicipi oleh Risma.
“Ini di RT 05 sudah 50 rumah menanam buah naga. Panen pertama April kemarin, nanti Desember panen lagi,” ujar Seno Supriyanto, Ketua FKPM.