Berita Lamongan

Kerugian Minim, Ini Penyebab Kebakaran Stadion Surajaya Lamongan

Bangunan beton atau cor lantai dan dinding Selatan tidak sampai terpengaruh oleh panasnya api saat terjadi kebakaran.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
surya/hanif manshuri
Dipimpin Kapolsek Deket, AKP Sunaryo Putro, polisi dan unit Inavis melakukan olah TKP kebakaran di Stadion Surajaya Lamongan, Jumat (12/10/2018) 

SURYA.co.id | LAMONGAN - Insiden kebakaran sebagian Stadion Surajaya Lamongan Jawa Timur yang terjadi Jumat (12/10/2018) pagi tadi diduga akibat korsleting listrik dari kabel penerangan jalan umum (PJU). Sementara hitungan kerugian diluar dugaan bagi siapapun jika digambarkan dengan luapan api yang begitu besar, yakni hanya Rp 5 juta.

"Kerugiannya ditaksir sementara hanya Rp 5 juta," kata Kapolsek Deket, AKP Sunaryo, Jumat (12/10/2018).

Perhitungan kerugian itu ditaksir oleh pelaksana proyek, PT Kartika Hasta Makmur Abadi. Karena yang terbakar hanya kayu penyangga (peranca, red) berupa bambu dan alas triplek.

Sementara bangunan baru penambahan tribun sektor Selatan yang terbakar tidak keseluruhan, hanya peranca yang ada di jalur bangunan sepanjang 10 meter x 40 meter saja, dari bangunan total 10 meter x 180 meter.

Bangunan beton atau cor lantai dan dinding Selatan tidak sampai terpengaruh oleh panasnya api saat terjadi kebakaran.

Api cepat dipadamkan, lantaran petugas PMK begitu cepat tiba di lokasi kejadian. Dan hanya medium 20 menit api sudah berhasil dikuasai dan dipadamkan.

Petugas PMK tidak sampai harus merusak bangunan untuk melakukan pemadaman sampai pembasahan.

Petugas dengan mudah masuk melalaui beberapa lubang buatan sementara yang selama ini dijadikan lalu lintas aktivitas para pekerja bangunanan selama pengerjaan berlangsung selama ini.

Pipa dimasukkan melalui beberapa titik lubang besar, termasuk petugas PMK ketika beraksi.

Baca: Video Detik-detik Api Melalap Stadion Surajaya Lamongan, Begini Penjelasan Pelaksana Proyek

Direktur PT Kartika Hasta Makmur Abadi, Kartika Asianto, di lokasi kejadian membenarkan kerugian akibat musibah itu tidak banyak, hanya Rp 5 juta.

"Ya hanya sekitar Rp juta, karena yang terbakar peranca dari bambu dan triplek penyangga beton," imbuh Asianto.

Asianto, menjamin bangunan senilai Rp 3, 2 miliar yang ditanganinya tidak sampai berpengaruh atau mengalami kerusakan.

Hanya bambu-bambu penyangga yang terbakar, api tidak sampai menghancurkan bangunan.

"Umur beton sudah mencukupi kok. Jadi bangunan tidak masalah," ujarnya.

Ditanya penyebab kebakaran, Asianto mengaku tidak tahu, karena itu butuh penyelidikan dan yang punya hak polisi.

Kalaupun ada dugaan karena korsleting listrik kabel PJU, berarti jelas bukan karena aktivitas dan kelalaian pekerja proyek.

Lintasan kabel PJU juga ada di luar samping bangunan. Namun meski begitu, pihaknya tidak ingin menduga-duga. Asianto menyerahkan sepenuhnya penyelidikannya kepada polisi.

Yang jelas finshing bangunan akan segera dilanjutkan, karena tidak ada kerusakan pada fisik bangunan baru maupun lama.

"Itu yang sebagian sudah dicat dan diplamir saja tidak sampai rusak," katanya.

Pekerjaan yang ditanganinya tinggal finishing dan mestinya hari ini dijadwalkan melepas bambu peranca atau penyangga beton.

Kebakaran hanya melumat kayu penyangga, alas pengecoran dan beberapa bagian kayu tumpukan diluar bangunan.

Kerusakan parah hanya pada panel PJU yang leleh kini tidak berfungsi lagi.

Selain itu lampu penerangan stadion yang ada di dalam sebelah tribun tambahan juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, memastikan penyeban kebakaran diduga karena korsleting listrik dari kabel PJU.

Penyidik telah melakukan olah TKP untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

"Kami akan memintai keterangan para pihak terkait," tandas Wahyu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved