Pilpres 2019

Termakan Hoax Ratna Sarumpaet, Prabowo Diminta Mundur dari Capres. Ini Kata Timnya

Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrulah menyindir keras Capres Prabowo Subianto yang termakan Hoax Ratna Sarumpaet.

Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews/Jeprima
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. 

Apalagi, dia menegaskan, Indonesia saat ini tengah berduka atas gempa bumi Lombok dan Palu.

Kubu Prabowo katanya malah membuat kabar bohong terkait pemukulan Ratna Sarumpaet.

"Jelas melanggar PKPU Nomor 23 tahun 2018 tentang kampanye pemilihan umum. Setelah kami kaji sesuai PKPU 23 jelas melanggar beberapa pasal dan sanksinya jelas. Maka kami meminta agar Bawaslu memberikan sanksi tegas kepada pasangan Prabowo‑Sandi," katanya.

Dia meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto‑Sandiaga Uno untuk tidak membuat gaduh di masyarakat dengan hal‑hal yang tidak masuk akal.

Persaingan Pilpres ini jangan sampai membuat masyarakat terpecah hanya karena kampanye hitam.

"Harus hindari ini semua. Mari bersaing secara sehat, tunjukan secara kinerja," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved