Berita Surabaya
Mahasiswa ITS Asal Ponorogo yang Menghilang Dikenal Pandai dan Langganan Juara Karya Ilmiah
Mahasiswa ITS asal Ponorogo yang menghilang itu dikenal sosok yang pandai dan langganan juara karya ilmiah.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Titis Jati Permata
Selasa (25/9/2018) malam, Rivan memang tampak sedikit berbeda dari biasanya. Gerak geriknya tampak gelisah, keluar-masuk kontrakan.
Tiada yang menyangka Rivan akan pergi di saat semua orang terlelap tidur.
"Awalnya saat kami bangun Rabu (26/9/2018) Rivan sudah tidak ada gak ada pikiran apa-apa, mungkin joging atau kuliah pagi. Tapi pukul 09.00 WIB pacarnya datang mencari, dia bingung karena Ivan tak bisa dihubungi sama sekali. Akhirnya kami mempersilahkan dia masuk memeriksa kamar Ivan, di sana ternyata ponsel, dompet, kunci motor dan barang-barangnya masih lengkap," cerita Hamim Najib Fahmi, teman satu kontrakkan saat ditemui SURYA.co.id, Jumat (28/9/2018).
Hamim masih ragu jika Rivan akan pergi jauh jalan kaki. Dia berprasangkan mungkin teman SMAnya itu akan kembali pukul 12.00 siang.
Tak berselang lama pukul 10.00 WIB adik Rivan pun datang untuk mencari kakaknya. Penghuni kontrakan pun ikut kebingungan mencari.
Teman-teman dan keluarga sempat yakin Rivan pergi dengan sengaja setelah melihat dua carik kertas terselip di lipatan laptop miliknya.
Dua carik kertas itu lanjut Hamim untuk orangtua dan untuk kekasih Ivan.
"Isinya layaknya orang pamitan, minta maaf kepada orangtua karena pergi. Kalau surat untuk pacarnya itu intinya 'semoga kamu dapat yang lebih baik'. Saya ngga bisa tunjukkan detilenya, soalnya sudah di pihak keluarga. Ada pesan untuk teman-teman lain juga yang ditulis Ivan di note laptop banyak sekali, puluhan mungkin," kata Hamim.
Keyakinan teman dan keluarga menjadi kuat setelah melihat rekam CCTV pintu masuk perumahan.
Ivan terlihat pergi tanpa membawa identitas dan pakaian ganti, selain yang melekat di badannya.
Dari rekaman CCTV Ivan terlihat menutup kepalanya dengan hoodie jaket yang dia kenakan, sekaligus menutup sebagian wajahnya dengan buff.
"Dia menggunakan celana panjang dan jaket panjang berjalan dengan sandal jepit karet ke arah Jalan Arif Rahman Hakim saat itu pukul 02.49 WIB. Saya kenal betul perawakannya yang tinggi kurang lebih 180 cm, dan jalannya. Itu Ivan, saya merinding membayangkan dia pergi dini hari entah mau ke mana," kata Hamim masih belum percaya.
Teman yang selama ini dia kenal kalem dan penuh prestasi itu tiba-tiba ingin menghilang.
Padahal sepengetahuan Hamim, Rivan adalah anak yang aktif kegiatan organisasi dan memiliki banyak teman.
Dia pun tergabung dan menjadi koordinator futsal.