Pilpres 2019
Kubu Prabowo-Sandi Ceritakan Kisah Daud Kalahkan Jalud dan Goliat
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menyebut jumlah tim sukses tidak akan mempengaruhi pemenangan.
SURYA.co.id | JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin mengapresiasi dukungan putri ke-dua dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.
TKN memastikan akan ada kejutan dengan masuknya Yenny Wahid ke barisan Jokowi-Ma'ruf.
Yenny Wahid bahkan disebut semakin melengkapi komposisi barisan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Ini Penjelasan Kubu Jokowi-KH Maruf Terkait 15 Menteri Masuk Daftar Jurkam
Terlebih, saat ini, Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Erick Tohir akan melakukan koordinasi dengan Yenny Wahid terkait pemengan Jokowi-Maruf.
"Nanti akan ada kejutan perpaduan Erick Thohir, jadi tidak hanya perempuan yang membangun peradaban," kata Hasto Kristiyanto, Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Jumat (28/9/2018).
Sekjen PDI Perjuangan itu menambahkan, Yenny Wahid merupakan sosok yang mewakili kekuatan perempuan dan anak muda dalam mengejar satu prestasi.
Sehingga, menjadi kekuatan lengkap jika ada koordinasi dengan Erick Thohir yang merupakan seorang pengusaha.
"Adapun Erick Thohir sangat diterima. Satu padu Erick Thohir dan Mbak Yenny Wahid. Keduanya membawa daya ungkit besar kaum muda mengejar prestasi," terang Hasto Kristiyanto.
Terkait posisi Yenny Wahid di TKN Jokowi-Maruf, Hasto belum bisa menjelaskan.
Namun, ia memastikan Yenny Wahid masuk dalam TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Ya nanti kita lihat saja," imbuhnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden telah mengirimkan dokumen tim sukses kampanye.
KPU kemudian merilis dokumen itu melalui websitenya. Jokowi-Maruf Amin menyerahkan dokumen tim kampanye mencapai 276 halaman dengan total anggota tim kampanye mencapai 5.279 orang.
Sementara dokumen tim kampanye Prabowo-Sandiaga Uno hanya 17 halaman dengan total anggota tim 94 orang.
Dari dokumen tersebut, jelas ada perbedaan yang mencolok antara dokumen tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.