Potret Yunus Prasetyo dan Puger Mulyono, Pendiri Yayasan Lentera Surakarta yang Hidup Pas-pasan
Yunus Prasetyo dan Puger Mulyono adalah pendiri sebuah panti asuhan bernama Yayasan Lentera Surakarta untuk anak-anak penyidap HIV/AIDS
Penulis: Arum Puspita M | Editor: Adrianus Adhi
Saat itu, Yunus mengaku ingin menitipkan anak tersebut ke panti asuhan tapi pihak panti asuhan menolak karena mengetahui anak itu menderita HIV/AIDS.
Yunus dan Puger akhirnya memutuskan untuk mempekerjakan seorang pengasuh.
Bahkan mereka juga menyewa sebuah kamar kos sebagai tempat tinggal sementara untuk anak dan pengasuhnya.
Meski saat itu Yunus mengaku tidak memiliki dana yang cukup tapi ia tetap memberikan pengobatan terbaik.
"Saya beri dia terapi, minum obat-obatan sampai berangsur sembuh," lanjutnya.
Kemudian, ada seorang anak yang ditelantarkan oleh keluarganya lantaran mengalami HIV/AIDS.
Tepat di tahun 2013, Yunus dan Puger memutuskan untuk mendirikan panti asuhan dengan modal yang pas-pasan.
"Modal nekat,"
"Wong saya dan Puger itu sama-sama bukan orang kaya, pekerjaan kami ya hanya cukup untuk kami saja,"
Meski hanya bermodalkan uang seadanya, Yunus Priyanto dan Puger Mulyono tetap bertekad mendirikan panti asuhan tersebut karena ingin melihat anak-anak penderita HIV/AIDS dapat hidup bahagia.
"Tapi kami ingin agar anak-anak ini bisa hidup normal, dapat hak mereka sebagai anak-anak,"
"Bukannya dapat hak hidup saja harus dirampas lantaran keluarga tidak mau menerima mereka," ucap Yunus.
Awal mulanya, Yayasan Lentera hanya berada di sebuah rumah kontrakan di kawasan Bumi, Laweyan.
Namun keberadaan yayasan tersebut mendapat penolakan dari warga sekitar yang takut penyakit HIV/AIDS itu menular.
Bahkan warga sempat melakukan demonstransi dan mengeluarkan barang-barang milik Yayasan Lentera secara paksa.
Yunus Prasetyo dan Puger Mulyono memutuskan pindah ke rumah Puger yang ada di daerah Kedunglumbu.