Berita Kesehatan

Berjalan Kaki Bisa Turunkan Risiko Stroke pada Orang Tua Umur 70 Tahunan, Simak Penjelasannya!

Aktivitas berjalan kaki ternyata bisa menurunkan risiko stroke pada orang tua, bahkan bisa mencegahnya sejak dini. Simak penjelasannya!

ist/colourbox
Ilustrasi 

Dari 481, 127nya menderita stroke sedang atau berat.

Sisanya, 384 orang yang rajin melakukan aktivitas atau olahraga ringan berhasil mengurangi risiko stroke.

Ternyata, untuk menghindari penyakit yang berbahaya sekalipun bisa diatasi dengan cara olahraga ringan seperti berjalan kaki asalkan dilakukan dengan teratur

Disamping itu, tim peneliti asal Australia belum lama ini mengumumkan hasil penelitian terkait hubungan antara kecepatan berjalan seseorang dengan panjang usianya

Dilansir dari laman Science Alert, penelitian itu menemukan bahwa risiko kematian seseorang dapat diukur sejak dini berdasarkan kecepatan berjalannya.

Ilustrasi jalan kaki.
Ilustrasi jalan kaki. (http://www.somdnews.com)

Baca: Khawatir Ditinggal Ardi Bakrie, Nia Ramadhani Rela Berjuang Agar Tetap Kurus, Inilah Tips Dietnya

Baca: Ruch Gaya Tak Datangi Resepsi Pernikahan Putranya dan Meiza Aulia, Eza Gionino: Tidak Ada di Jakarta

"Kecepatan berjalan seseorang mempengaruhi kemungkinannya bertahan hidup, hal ini tentu terlepas dari aktivitas fisik setiap orang," ujar Emmanuel Stamatakis, salah satu tim peneliti dari Universitas Sydney.

Penelitian tersebut mengumpulkan sekitar 50.000 peserta meliputi 11 survei di Inggris dan Skotlandia dalam rentang 1994 hingga 2008.

Tim peneliti menyimpulkan bahwa seseorang yang berjalan cepat memiliki kemungkinan hidup yang lebih panjang, sebesar 20 persen ketimbang seseorang yang berjalan lambat.

Penelitian itu menyebut seseorang yang berjalan cepat dapat mengurangi risiko gagal jantung dan stroke.

Namun para peneliti mengingatkan, kemampuan bertahan hidup seseorang tetap dipengaruhi oleh aktivitas fisik masing-masing.

"Berjalan dengan kecepatan rata-rata tujuh kilometer per jam dapat mengurangi risiko kematian dini seseorang namun hal itu bergantung pada tingkat kebugaran masing-masing orang," Stamatakis kembali menegaskan.

Studi ini pada akhirnya mengingatkan kita betapa besarnya manfaat latihan memompa jantung dengan pelbagai cara, salah satunya olahraga berjalan

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved