Berita Kesehatan
Minum Susu Saat Sarapan Mampu Turunkan Risiko Obesitas & Jaga Gula Darah, Berikut Penjelasannya!
Banyak manfaat yang didapat dari kebiasaan minum segelas susu di pagi hari. Seperti mengurangi nafsu makan & menjaga gula darah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Sebab, jika nafsu makan tak terkontrol bisa membuat seseorang mengalami obesitas.

Baca: Kisah Model Cantik Pacaran dengan Tukang Ojek, Ternyata Masa Lalu Mereka Seperti di Sinetron
Baca: Tangis Arsy Hermansyah Pecah Saat Penyembelihan Kurban, Sapinya dipotong Arsy sedih? Tanya Ashanty
Angka penyakit metabolik meningkat pada skala global. Diabetes tipe 2 dan obesitas kemudian menjadi perhatian khusus seluruh dunia.
"Hal itu menjadi motivasi untuk membangun starategi pola makan khusus untuk mengurangi risiko tersebut agar setiap orang memiliki kesehatan yang lebih baik," kata dia.
Namun disisi lain, budaya minum susu di Indonesia hingga kini masih rendah.
Hal itu terlihat dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) 2017.
BPS mencatat, konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter per kapita per tahun.
Angka ini sangat kecil dibanding data USDA Foreign Agricultural Service 2016 (PDF).
Dalam data tersebut, Malaysia 50,9 liter, Thailand 33,7 liter, dan Filipina 22,1 liter.
"Budaya minum susu di Indonesia masih rendah," ujar guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Ahmad Sulaeman dalam rilisnya, Senin (20/8/2018).
"Produksi susu segar di Indonesia sendiri baru mencapai 920.093,41 ton pada 2017. Angkanya hanya naik 0,81 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 912.735,01 ton," tambahnya.
Ahmad menjelaskan, dari berbagai jenis susu yang beredar di pasaran, susu kental manis merupakan jenis susu yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia.

Anggota Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Dr Marudut Sitompu menambahkan, susu kental manis memiliki dua karakteristik dasar yaitu memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen serta kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen (plain).
Namun, sejumlah data tidak resmi yang beredar menyebutkan bahwa kandungan gula dan lemak di susu kental manis lebih dari 70 persen dimana kandungan gula melampaui 60 persen.
Data ini memunculkan persepsi yang salah mengenai susu kental manis, sehingga berpotensi menimbulkan polemik.
“Susu kental manis adalah minuman bergizi, tidak bisa disamakan dengan minuman manis atau air tajin yang sering diberikan ke anak. Gula dalam susu kental manis bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Tambahan gula atau added sugar dalam susu kental manis bila disajikan sesuai takaran atau aturan dari BPOM, terdapat 14 gram gula dalam satu gelas sajian,” bebernya