Kilas Balik
Ajudan Soeharto Ungkap 'Buku Khusus' Sang Presiden, Selalu Digunakan Pak Harto Selama Memimpin
Selama Soeharto menjadi presiden, keputusannya tidak ada yang bertentangan. Hal Itu tak lepas dari peran 'Buku Khusus', kira-kira apa isinya?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Eben Haezer Panca
Sutanto pun menyebut Soeharto sebagai seorang administrator yang baik dan teliti.
Baca: Jarang Terekspos, Saingan Doel di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini ternyata Sudah Almarhum
Baca: Bawaslu Panggil Pelapor Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno, Ini Sanksinya Jika Benar Terbukti
Baca: 5 Fakta Gugurnya 2 Prajurit TNI yang Ditembak OPM saat Salurkan Bantuan, Pangdam: Kejar Pelaku!
Kehidupan Soeharto Usai Lengser dari Presiden
Maliki Mift mempunyai kenangan khusus selama mendampingi Soeharto setelah lengser dari jabatannya di tahun 1998.
Maliki diperintahkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat kala itu menjadi pengawal khusus Soeharto.
Dilansir dari Kompas.com, kenangan Maliki tersebut tertulis dalam salah satu bab di buku yang berjudul Soeharto: The Untold Stories (2011).
Meski kala itu Soeharto kerap mendapat pandangan miring selama memimpin Indonesia.
Namun, Maliki mendapati sisi lain Soeharto yang jarang terekspos, yakni kesederhanaan.
Salah satunya adalah soal pengawalan. Soeharto selalu menolak dikawal setelah melepas jabatan presiden.
Padahal hak mendapat pengawalan dari polisi masih melekat kepada mantan presiden.
"Tetapi, begitu satgas polisi datang dan mengawal di depan mobil kami, Pak Harto mengatakan, 'Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa. Jadi, kasih tahu polisinya'," tulis Maliki dalam buku tersebut, menirukan ucapan Soeharto waktu itu.
Maliki mencoba memahami keinginan Soeharto, tetapi ia tetap merasa pengawalan harus tetap ada.
Ia pun berpikir keras untuk mencari cara agar Soeharto tetap dikawal, tetapi tanpa terlihat.
Akhirnya, Maliki meminta agar polisi mengawal di belakang saja.
Jika jalanan macet, barulah petugas pengawal maju ke depan.
"Namun, tetap saja Pak Harto mengetahui siasat itu. Beliau pun bertanya, 'Itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah'," kata Maliki.